Bagaimana AI Dapat Merevolusi Proses Skrining Kanker Payudara
Uji coba skala besar baru-baru ini di Swedia yang melibatkan lebih dari 80.000 wanita menemukan bahwa dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam proses skrining kanker payudara berlangsung aman dan dapat mengurangi beban kerja ahli radiologi hingga hampir 50%. Studi tersebut membandingkan proses skrining yang didukung AI dengan perawatan standar, dan mengungkapkan bahwa AI sama efektifnya dengan dua ahli radiologi yang bekerja sama, dan tidak meningkatkan hasil tes yang keliru. Penggunaan AI menekan 36.886 kinerja pembacaan layar.
AI Mengurangi 44% Beban Kerja Pembacaan Layar Ahli Radiologi
Tidak seperti penelitian sebelumnya, uji coba ini secara langsung membandingkan proses skrining mamografi yang didukung AI dengan perawatan standar. Setengah dari pemindaian dianalisis oleh dua ahli radiologi, sedangkan sisanya dinilai dengan skrining yang didukung AI diikuti dengan evaluasi lebih lanjut oleh satu atau dua ahli radiologi. Kedua kelompok memiliki tingkat kesalahan hasil tes sebesar 1,5%. Hasilnya menunjukkan bahwa AI mengurangi beban kerja pembacaan layar ahli radiologi sebesar 44%.
Proses Skrining Berbasis AI Memungkinkan Ahli Radiologi Untuk Fokus Pada Diagnostik Lanjutan
Temuan penelitian ini dapat memengaruhi program skrining kanker payudara, beban kerja ahli radiologi, dan hasil pasien. Menerapkan AI dalam proses pemeriksaan dapat memungkinkan ahli radiologi untuk fokus pada diagnostik lanjutan dan mengurangi waktu tunggu pasien. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keefektifan AI dalam proses skrining mamografi, termasuk kemampuannya untuk mendeteksi kanker interval, yang terdeteksi di antara proses skrining.