Kemarin asteroid sebesar 42 meter ini melewati Bumi
Apa ceritanya
Selama bertahun-tahun, proyek NEOWISE (Near-Earth Object Wide Infrared Survey Explorer) telah melacak sejumlah asteroid. Kini misi tersebut berhasil mendeteksi batu ruang angkasa berukuran 42 meter (140 kaki) yang mengarah ke Bumi.
Dijuluki "2022 QF2", asteroid yang termasuk dalam Apollo Group ini berada di posisi terdekatnya ke Bumi pukul 12.47 WIB hari Minggu (11 September).
Jika menghantam Bumi, dampak asteroid itu dapat dengan mudah menghancurkan sebuah kota.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Bulan lalu, Bumi disibukkan oleh asteroid yang beberapa kali terbang melewatinya.
Kita tentu mengharapkan bulan September yang tidak terlalu mengkhawatirkan.
Namun, sejauh ini hal tersebut belum terjadi. Dalam 10 hari pertama bulan ini, hampir selusin asteroid terbang melewati planet kita.
Ternyata, ada banyak lagi asteroid yang akan muncul.
Batu luar angkasa
Asteroid pertama kali terlihat tahun ini
Asteroid 2022 QF2 berdiameter sekitar 43 meter (140 kaki). Batu luar angkasa tersebut baru ditemukan Agustus tahun ini.
Perihelion atau titik orbit terjauh asteroid ini dekat dengan orbit Venus, sedangkan aphelion atau titik orbit terdekat berada di dekat orbit Mars. 2022 QF2 berada sedekat 7,3 juta kilometer ke Bumi.
Batu luar angkasa tersebut meluncur melewati planet kita dengan kecepatan relatif 8,44 km/detik (30.384 km/jam).
Tingkat ancaman
2022 QF2 tidak termasuk Asteroid yang Berpotensi Berbahaya
Laboratorium Propulsi Jet milik NASA mendefinisikan Asteroid Berbahaya (PHA) sebagai semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum (MOID) 0,05 au atau lebih dekat dan magnitudo absolut (H) 22,0 atau kurang.
MOID asteroid 2022 QF2 memiliki MOID 0,06 au, dan magnitudo absolutnya adalah 24,55. Oleh karena itu, secara teknis asteroid ini tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi.
Teleskop luar angkasa
Apa itu NEOWIS?
Ketika diluncurkan pada Desember 2009, NEOWISE awalnya hanya disebut WISE. Misi tersebut memasuki tahap hibernasi pada 2011, dan saat kembali tahun 2013, nama NEOWISE digunakan.
Usai pengalihan fungsi, tujuan utama misi ini berubah untuk mengidentifikasi asteroid dan komet yang mendekati orbit Bumi.
Teleskop luar angkasa inframerah itu bakal terus beroperasi hingga Juni 2023.