Apa sebenarnya kecerdasan organoid itu dan seberapa signifikankah teknologi tersebut
Para ilmuwan dari Universitas John Hopkins telah menemukan kecerdasan organoid (OI), di mana sel-sel otak yang tumbuh di laboratorium bertindak sebagai 'perangkat keras biologis'. Tidak dapat disangkal bahwa kecerdasan buatan telah mencapai beberapa prestasi mulai dari mendiagnosis kondisi medis seperti kanker payudara hingga penemuan planet ekstrasurya. OI tampaknya selangkah lebih maju dan berpotensi membuat komputer yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih bertenaga di masa depan.
Apa itu Organoid Otak?
Organoid Otak adalah jenis kultur sel yang tumbuh di laboratorium. Bila sebagian besar kultur sel berbentuk datar, organoid memiliki struktur tiga dimensi. Hal ini meningkatkan kepadatan sel biakan 1.000 kali lipat, menyiratkan neuron yang dapat menjalin beberapa koneksi lagi. Mereka bukan 'otak mini', tetapi berbagi aspek penting dari fungsi dan struktur otak seperti neuron dan sel otak lainnya yang penting untuk fungsi kognitif seperti pembelajaran dan memori.
Otak manusia lebih baik daripada komputer dalam mempelajari sesuatu
Jika komputer dianggap lebih pintar, mengapa ilmuwan masih melirik otak manusia? Ada alasan di balik itu. "Apabila komputer berbasis silikon tentu lebih baik dengan angka, otak lebih unggul dalam proses belajar," kata Thomas Hartung, yang memelopori pekerjaan tersebut. Misalnya, perhatikan AlphaGo, AI yang mengalahkan pemain Go nomor satu dunia pada tahun 2017. Teknologi itu dilatih berdasarkan data dari 160.000 game.
Otak manusia juga hemat energi
Seseorang harus bermain lima jam sehari selama lebih dari 175 tahun untuk mendapatkan pengalaman setara dengan 160.000 game. Tetapi otak manusia memiliki kemampuan belajar yang unggul dan juga hemat energi. Sebagai referensi, jumlah energi yang dihabiskan untuk melatih AlphaGo lebih dari yang dibutuhkan untuk mempertahankan orang dewasa yang aktif selama satu dekade.
Otak manusia dapat menyimpan sekitar 2.500 TB informasi
Otak manusia juga memiliki kapasitas yang luar biasa untuk menyimpan informasi, diperkirakan mencapai 2.500 TB. "Kami mencapai batas fisik komputer silikon karena kami tidak dapat mengemas lebih banyak transistor ke dalam chip yang kecil. Tapi otak terhubung dengan kabel yang benar-benar berbeda," tambah Hartung. "Otak memiliki sekitar 100 miliar neuron yang dihubungkan melalui lebih dari 1015 titik koneksi. Ini merupakan perbedaan kekuatan yang sangat besar dibandingkan dengan teknologi kami saat ini."
Organoid Otak saat ini harus ditingkatkan untuk OI
Organoid Otak saat ini harus ditingkatkan untuk OI. Saat ini, Organoid Otak memiliki 50.000 sel yang harus ditingkatkan menjadi 10 juta. Para peneliti juga mencari cara untuk berkomunikasi dengan organoid dan akan menggabungkan alat dari berbagai disiplin ilmu, seperti bioteknologi dan pembelajaran mesin. Pada akhirnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa OI akan mengintegrasikan beberapa alat stimulasi dan perekaman.
"Biocomputing adalah upaya besar untuk memadatkan daya komputasi"
"Komputasi dan kecerdasan buatan telah mendorong revolusi teknologi, tetapi mereka mencapai batasnya," kata Hartung. "Biocomputing adalah upaya besar untuk memadatkan daya komputasi dan meningkatkan efisiensinya untuk melampaui batas teknologi kami saat ini."
OI akan memiliki implikasi yang signifikan untuk dunia kedokteran
Salah satu penggunaan OI yang paling penting adalah dalam bidang pengobatan. Organoid Otak dapat diproduksi merujuk pada jaringan otak manusia dewasa, berkat teknik yang dikembangkan oleh Peraih Penghargaan John Gurdon dan Shinya Yamanaka. Para ilmuwan dapat menumbuhkan Organoid Otak yang dipersonalisasi dari sampel kulit pasien yang menderita gangguan saraf, seperti Alzheimer, dan dapat mempelajari bagaimana penyebab genetik, obat-obatan, dan faktor lain memengaruhi kondisi tersebut.
Pengembangan OI akan dilakukan dengan "cara yang bertanggung jawab secara sosial"
Kekhawatiran yang paling alami dengan OI adalah tentang etika. Bahkan saat OI berada dalam tahap primitifnya, para ilmuwan memperhatikan keprihatinan tersebut dan berupaya mengembangkan OI dengan "cara yang bertanggung jawab secara etis dan sosial".