Wanita Inggris ini menyewakan jasa suaminya sendiri
Apa ceritanya
Laura Young, ibu dari tiga anak, baru-baru ini menemukan ide bisnis inovatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Dia terpikir untuk menyewakan suaminya, James, kepada wanita lain! Bukan, bukan untuk hal-hal ilegal, tetapi untuk tujuan positif.
James bisa mempergunakan keahliannya untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan memperbaiki sesuatu.
Dia pun membuat situs dan mengiklankan layanan tersebut di media sosial.
Serba-bisa
James mahir memperbaiki banyak hal
Dia mendapat ide itu dari podcast yang menceritakan seorang pria mencari nafkah dengan merakit furnitur untuk orang lain.
James mahir memperbaiki barang-barang. Dia pun mengubah total rumah keluarganya di Buckinghamshire, dengan membuat tempat tidur, dapur, dan meja makan dari nol.
Pria serba-bisa James juga pernah mencoba melukis, serta memasang ubin dan karpet.
Mimpi kuliah
James berhenti bekerja untuk mengurus anak-anak
James yang dulunya pekerja sif malam di sebuah gudang, merelakan pekerjaannya untuk membantu Laura mengurus anak-anaknya, yang dua di antaranya autis.
Dia berharap bisa melanjutkan kuliah untuk mempelajari mekanika motor sambil bekerja di sela-sela waktu belajar demi membantu memperbaiki keadaan ekonomi mereka.
Menyanjung James, Laura pun menjelaskan bagaimana dia memanfaatkan keahliannya itu untuk membangun rumah keluarga mereka.
Istri bangga
Memanfaatkan keterampilan James
"Dia jago dalam hal-hal yang menyangkut rumah dan kebun, jadi saya pikir mengapa keterampilan itu tidak dimanfaatkan dan ditawarkan kepada orang lain?" demikian Mirror mengutip Laura.
Laura menimpali, "Ada sebagian orang yang salah kaprah dan mengira saya menyewakan James untuk yang bukan-bukan! Dengan krisis biaya hidup sekalipun, saya tidak berencana melakukan itu!"
Remeh-temeh
Bagaimana reaksi publik?
"Kebanyakan orang berpendapat kalau itu bagus. Mereka bilang, kadang sulit menyewa jasa untuk pekerjaan-pekerjaan kecil karena mereka tidak tertarik," jelas Laura. James sangat cocok untuk pekerjaan itu.
Dia mengatakan, akan lebih cepat dan lebih mudah bagi kebanyakan perempuan untuk membayar orang daripada menunggu suami mereka melakukannya, dan dari situlah ide ini muncul.