Perempuan ini lari maraton 106 hari berturut-turut dengan lutut retak!
Dengan kerja keras dan dedikasi, kita bisa mencapai target apa pun; seorang perempuan asal Inggris telah membuktikannya dengan cara yang apik. Kate Jayden baru-baru ini memecahkan Rekor Dunia Guinness dengan berlari 106 maraton selama 106 hari berturut-turut. Dia kini memegang rekor hari beruntun terpanjang untuk lari jarak maraton (perempuan). Baca terus untuk mengetahui lebih banyak tentang perjalanannya yang luar biasa.
Jayden mulai berlari maraton 42 km tahun 2021
Wanita 35 tahun dari Derbyshire, Inggris itu mulai berlari maraton 42,1 km (26,2 mil) setiap hari sejak 21 Desember 2021. Akhirnya, sang atlet menyelesaikan rentetan lari panjangnya 106 hari kemudian pada 15 April 2022. Bagian yang paling menarik dan menginspirasi adalah, Jayden menggalang dana untuk pengungsi sambil tetap bekerja purna-waktu dan berusaha memecahkan rekor.
Mulanya, Jayden berencana lari 100 maraton saja
Jayden mengungkapkan kepada Guinness World Record, "Ketika tersadar harus melanjutkan hari selama 6 jam setelah 8-9 jam bekerja, rasanya saya kewalahan, tetapi disiplin dan komitmen terhadap tujuan memacu saya ketika motivasi menurun." Mulanya, ia berencana untuk berlari 100 maraton sejauh 4216,5 km di Aleppo, Suriah, dan Inggris, rute yang kerap digunakan para pengungsi yang mencari suaka.
Dia berhasil menggalang Rp763 juta untuk tujuan kemanusiaan
Jayden menuturkan, "Saya percaya di dunia ini orang tidak harus menentukan pilihan antara kebersihan atau kelaparan, bagaimanapun keadaan mereka." Pelari itu mengumpulkan Rp763 juta untuk tujuan kemanusiaan usai memecahkan rekor dengan 106 maraton dalam 106 hari. Popularitas Jayden di media sosial pun ikut meningkat sehingga membantu mempromosikan upaya penggalangan dananya.
Jayden menyelesaikan maraton meski lututnya retak
Lari maraton 106 kali bukanlah hal yang disukai semua orang, begitu pula Jayden. Selain kelelahan dan kepenatan yang dirasakan karena berlari setiap hari, segalanya semakin sulit setelah lutut Jayden terasa nyeri. Pada hari ke 46 maratonnya, dia mengeluhkan sakit di area lutut tetapi tetap berlari. Pada akhir Mei, pemindaian MRI mengungkapkan bahwa lututnya mengalami keretakan.
Jayden: Menempuh jarak yang dilalui pengungsi menggugah kesadaran
"Berlari sejauh jarak yang dilalui para pengungsi sangat menggugah kesadaran. Sungguh suatu kehormatan bagi saya bisa mengalaminya dan membawa pulang rekor itu ke badan-badan amal dan pihak-pihak yang memfasilitasi perjalanan ini," ujarnya.
Rekor Jayden sudah disamai oleh pasangan Skotlandia
Setelah menjalani operasi pada lututnya yang retak, Jayden sudah memikirkan target selanjutnya. "Tentu saja, saya akan mencoba memecahkan rekor lain ... tapi setelah saya berhasil rehabilitasi dan memulihkan diri!" bebernya. Rekor Jayden saat ini telah disamai oleh pasangan asal Skotlandia Fay Cunningham dan Emma Petrie yang berlari selama 106 hari dari 19 Februari hingga 4 Juni 2022 dalam rangka menggalang dana untuk para pasien demensia.