Venice berlakukan tarif masuk demi atasi membludaknya turis
Apa ceritanya
Kota Venesia di Italia baru saja memperkenalkan skema baru yang mengharuskan wisatawan melakukan reservasi dan membayar tarif masuk sebelum mengunjungi kota itu.
Venesia menjadi kota pertama di dunia yang mengambil tindakan tersebut, demi mencegah membludaknya turis (overtourism).
Skema baru itu akan diberlakukan mulai 16 Januari 2023.
Baca terus untuk mengetahui skema ini lebih lanjut.
Tarif
Wisatawan harus membayar antara Rp50 hingga Rp150 ribu
Wisatawan yang berkunjung nantinya harus membayar tarif masuk antara 3 euro (Rp50 ribu) sampai 10 euro (Rp150 ribu) tergantung jumlah turis.
Semakin banyak permintaan untuk memasuki kota, semakin tinggi tarifnya.
Langkah itu diumumkan oleh Simone Venturini, anggota dewan pariwisata Venesia pada 1 Juli.
Dia mengklaim, tindakan ini akan menyelesaikan masalah overtourism di Venesia.
Skema
Pemerintah bisa memantau kedatangan melalui skema ini
Venesia kedatangan turis dalam jumlah besar sejak Italia mencabut pembatasan COVID-19 pada Juni lalu.
Skema ini akan membantu pemerintah memantau kedatangan wisatawan dan membuat rencana terperinci terkait sistem reservasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah kepadatan.
"Kami sedang merancang batas pengunjung, tarifnya lebih besar tetapi kota tidak akan pernah ditutup," Venturini lebih lanjut menjelaskan.
Denda
Turis akan didenda jika melanggar aturan
Jika tidak mematuhi skema serta melanggar aturan dan ketetapan yang berlaku, maka turis harus membayar denda besar.
Turis tidak akan bisa melewati gerbang di stasiun kereta tanpa kode QR di tiketnya.
Apabila ditemukan tidak mempunyai tiket selama pemeriksaan, wisatawan wajib membayar denda antara Rp700 ribu hingga Rp4 juta.
Pengecualian
Tarif masuk tidak wajib untuk semua pengunjung
Tidak semua orang yang menyambangi Venesia akan dikenakan biaya. Penyandang disabilitas, pelajar, dan anak-anak di bawah usia enam tahun dibebaskan dari tarif masuk.
Pemilik rumah, orang yang datang karena alasan medis, orang yang mengunjungi kerabat, dan orang yang menghadiri perhelatan olahraga atau budaya juga mendapat pengecualian.
Tamu-tamu hotel yang menginap tidak perlu membayar tarif karena mereka sudah membayar pajak pariwisata pada tagihan hotel mereka.
Penyataan
Skema ini bertujuan untuk mendanai pemeliharaan kota
Michele Zuin, kepala keuangan kota Venesia, menuturkan kepada CNN, "Sistem ini bukan untuk menghasilkan pendapatan, tetapi untuk mengelola arus turis." Tujuan skema baru itu ialah mendanai pemeliharaan kota dan menurunkan tarif pajak yang dibayar masyarakat.