Trikonasana Atau Pose Segitiga: Langkah Melakukannya dan Manfaat Kesehatannya
Trikonasana merupakan latihan postur berdiri yang menawarkan kelenturan, keseimbangan, dan kekuatan pada tubuh. Ini adalah salah satu pose yoga dasar paling umum yang dapat Anda lakukan untuk menikmati manfaat bagi seluruh tubuh, baik secara internal maupun eksternal. Selidiki lebih dalam pose yoga ini saat kita mendiskusikan sejarahnya, proses melakukannya, manfaat kesehatan, dan tindakan pencegahannya.
Sejarah: Pose Ini Pertama Kali Dijelaskan Pada Abad Ke-20
Nama pose ini merupakan penggabungan dua kata Sansekerta trikona (artinya segitiga) dan asana (artinya pose atau postur). Pose ini pertama kali dijelaskan pada abad ke-20 oleh guru yoga ikonik India, tabib Ayurveda, dan sarjana Tirumalai Krishnamacharya. Bahkan bukunya Yoga Makaranda, yang diterbitkan pada tahun 1934, menampilkan trikonasana di antara 42 pose yoga yang dibahas.
Cara Melakukannya: Lakukan Langkah-Langkah Ini Dengan Benar Untuk Mempraktikkannya
Berdirilah dengan kaki terbuka lebar. Putar kaki kanan ke luar sementara kaki kiri menghadap ke dalam dengan sudut 45 derajat. Tekuk punggung ke kanan, turunkan tangan kanan ke lantai. Rentangkan lengan kiri ke arah langit-langit, sejajar dengan lengan kanan. Menatap ke arah langit-langit dan tahan sebentar. Ulangi di sisi yang berlawanan.
Manfaat Kesehatan: Membantu Melancarkan Pencernaan; Mengencangkan Anggota Badan Dan Pinggul Anda
Banyak manfaat dalam melakukan trikonasana setiap hari, yang paling utama adalah membantu Anda meregangkan lengan, dada, bahu, dan tulang belakang. Pada saat yang sama, pose ini juga mengencangkan pergelangan kaki, lutut, betis, paha belakang, selangkangan, dan pinggul. Mereka yang berlatih pose ini, mengalami penurunan tingkat stres dan kecemasan. Pose ini juga membantu meningkatkan pencernaan Anda dan meredakan sakit punggung.
Siapa Yang Harus Menghindari: Orang Dengan Tekanan Darah dan Diare Tidak Diperbolehkan Melakukan Pose Ini
Jika Anda menderita kondisi kesehatan seperti migrain, tekanan darah tinggi, atau diare, hindari latihan trikonasana. Mereka yang mengalami cedera leher, bahu, punggung, atau pinggul juga harus menahan diri. Juga, tanyakan kepada dokter Anda jika Anda baru saja menjalani operasi. Wanita hamil sebaiknya hanya berlatih jika diizinkan oleh dokter dan di bawah bimbingan khusus dari guru yoga profesional.