Mantan teknisi Meta berbagi kisah perjuangannya dengan kesehatan mental
Mendapatkan posisi bergaji tinggi di sebuah perusahaan atau MNC adalah cita-cita yang umum. Eric Yu, seorang pria berusia 28 tahun, memiliki mimpi yang sama, yang ia yakini menjadi kenyataan saat ia mendapatkan pekerjaan di Facebook (sekarang Meta). Namun, mimpi Yu segera berubah menjadi tekanan karena ia mengalami serangan panik akibat tekanan pekerjaan. Dia akhirnya mengundurkan diri dan sejak saat itu secara terbuka berbagi pengalamannya.
Yu memilih Facebook daripada Google
Yu menyatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Business Insider bahwa mendapatkan tawaran pekerjaan seperti ini telah menjadi prioritas utama baginya. Pada tahun 2016, Yu memilih untuk bekerja dengan Meta setelah menolak tawaran dari Google. "Pada saat itu, Facebook tampak lebih seperti startup dan tidak terlalu 'korporat' dibandingkan Google. Saya juga lebih menyukai kampusnya, jadi saya memilih Facebook," ujarnya.
Teknisi tersebut berada di bawah banyak tekanan di Meta
Meskipun hari kerjanya biasa dimulai dari pukul 7:00 pagi hingga 5:00 sore, ia terus memikirkan pekerjaan di luar jam kerja. "Saya rasa tekanan dan lingkungan bekerja di bidang teknologi membuat saya sangat sulit untuk melepaskan diri setelah bekerja," katanya kepada Business Insider. Dia menyatakan bahwa Meta memiliki standar kualitas kode yang tinggi. Selain itu, ulasan kode yang diberikan juga sangat sulit.
Ia mengalami serangan panik pertamanya pada tahun 2019
Dia mulai mengalami momen "zonasi" singkat secara acak yang biasanya dia abaikan. Yu mengalami serangan panik besar pertamanya pada November 2019 saat bekerja dari rumah. "Kelingking kirinya mati rasa." Kemudian menjadi lebih buruk, telinganya mulai berdenging, dan jantungnya berdetak kencang. Dia merasakan pikiran-pikiran intens yang terus meledak sekaligus.
Ia sering mengalami serangan panik
Dia terus mengalaminya secara rutin pada bulan-bulan berikutnya yang semakin lama semakin parah. "Dari bulan Maret hingga September 2020, saya berada di titik terendah dalam hidup saya. Setiap hari terasa seperti sebuah kesibukan: Saya tidak tahu apa yang saya lakukan atau mengapa saya masih bekerja," katanya. Kinerjanya juga mulai menurun karena ia tidak dapat fokus atau memenuhi tenggat waktu.
Yu memutuskan untuk berhenti pada tahun 2020
Pada akhir tahun 2020, Yu memutuskan untuk berhenti setelah menyadari bahwa ia tidak ingin bekerja di bidang teknologi dalam jangka panjang. Menengok ke belakang, Yu memahami bahwa beban kerjanya berpotensi tidak sehat. Dia menyesal tidak memberi tahu manajernya bahwa dia tidak bisa menangani pekerjaan yang diberikan kepadanya di banyak momen. Saat ini dia mengatakan bahwa dia memiliki kontrol yang lebih baik atas kecemasannya.