Hubungan otak-usus: Cara kerja dan pengaruhnya terhadap kesehatan kita
Pernahkah Anda mengalami ketidaknyamanan pencernaan pada saat merasa cemas, yang sering disebut sebagai "kupu-kupu dalam perut"? Demikian juga, pernahkah Anda mengalami kesehatan mental Anda menjadi kacau ketika rasa lapar yang ekstrem ('hangry') atau terlalu banyak makan (makan berlebihan) melanda? Itu karena otak dan usus manusia saling terhubung. Ahli gizi fungsional Mugdha Pradhan, CEO dan pendiri iThrive, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.
Pikiran dan otak adalah dua entitas yang berbeda: Pradhan
Sebagian besar dari kita sering bingung antara pikiran dengan otak. Namun, Pradhan mengungkapkan bahwa keduanya berbeda. Dia menjelaskan bahwa pikiran adalah "entitas tak berwujud yang dibentuk oleh tubuh fisik kita dan pengalaman yang dilaluinya." Otak, di sisi lain, "adalah struktur fisik utama yang mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan kita."
Sekarang mari kita pahami apa arti usus sebenarnya
Usus didefinisikan sebagai sekelompok organ yang meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, dan rektum. Organ-organ ini mengatur pencernaan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan limbah dari sistem tubuh manusia.
Bukan hanya otak, bahkan usus pun mengendalikan pikiran
Ahli gizi fungsional ini lebih lanjut mengatakan kepada NewsBytes bahwa selain otak, usus juga memiliki kendali yang signifikan terhadap pikiran. "Kami juga melihat buktinya dalam praktik kami, individu yang memiliki masalah usus memiliki kemungkinan besar mengalami masalah kesehatan mental mulai dari mudah tersinggung, gelisah, cemas, dan depresi hingga kondisi yang lebih serius seperti demensia dan Parkinson," ujarnya kepada kami.
'Ada data yang menunjukkan hubungan antara otak dan usus'
Selain berbagi pengalamannya, Pradhan menyebutkan, "Ada banyak data yang menunjukkan hubungan antara mikrobioma usus dengan fungsi kognitif, memori, depresi, dan kecemasan, serta bagaimana stres dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada usus." Dia juga mengatakan bahwa poros usus-otak sangat kuat ditunjukkan dalam literatur medis dan tercermin dalam analisis data klinis di seluruh dunia.
Bagaimana otak dan usus terhubung?
Menurut Healthline, neuron yang merupakan sel yang ditemukan di otak, juga terdapat di usus. "Ada sekitar 100 miliar neuron di otak," sementara "usus Anda mengandung 500 juta neuron." Selain itu, saraf vagus adalah saraf terbesar yang menghubungkan otak dan usus. Keduanya juga terhubung melalui zat kimia yang disebut neurotransmitter. Sumbu usus-otak juga terhubung dengan kekebalan tubuh.
Inilah bagaimana koneksi otak-usus berdampak pada kesehatan secara keseluruhan
"Hal ini berlaku dua arah - sebaliknya, gangguan kesehatan mental dan trauma emosional dapat berdampak negatif pada fungsi usus dan menimbulkan gangguan usus seperti IBS (sindrom iritasi usus besar)," kata Pradhan. Kemarahan dan kecemasan dapat memicu masalah pencernaan, sementara kebahagiaan dan kedamaian dapat mendorong kelancaran fungsi usus. "Pengobatan disbiosis usus dan usus bocor dapat mengatasi masalah kesehatan mental, psikoterapi, dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengatasi masalah usus," pungkasnya.