Gangguan makan: Dari pengertian hingga pengobatan, ketahui serba-serbinya
Ada sebuah gangguan yang dapat menggerogoti seseorang. Gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang menggunakan kebiasaan makan tidak normal sebagai mekanisme koping. Ini berpotensi memperparah banyak penyakit fisik, baik akut maupun kronis. Penyebab di balik kondisi ini tidak diketahui, tetapi ada beberapa aspek yang dapat menyebabkannya. Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang gangguan makan.
Gangguan makan adalah kondisi serius; berdampak pada tubuh
Gangguan makan tergolong serius karena dapat berdampak negatif pada tubuh seseorang. Kondisi tersebut dapat membuat fisik seseorang tidak sehat, membebani mental, menguras emosi, dan menghambat secara intelektual. Berbicara soal dampak fisiknya, gangguan otak ini bisa berdampak pada jantung, hati, lambung, gigi, tulang, dan kekebalan tubuh. Biasanya, kondisi ini berkembang selama masa remaja atau dewasa muda tetapi bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.
Ada 6 jenis gangguan makan yang umum
Anoreksia nervosa melibatkan pasien yang terus memantau berat badan dan asupan kalorinya. Bulimia nervosa, tipe lain yang menyebabkan seseorang mengonsumsi banyak makanan dalam jangka waktu tertentu. Penderita gangguan makan berlebihan selalu kehilangan kendali saat makan. Jika penderita Pica memakan sesuatu yang tidak bisa dikonsumsi, penderita gangguan ruminasi mengunyah kembali dan menelan kembali/memuntahkan makanannya. Pasien gangguan menghindari makanan kehilangan minat untuk makan.
Genetika, psikologi, dan faktor lingkungan bisa jadi penyebab
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sains belum bisa mengetahui penyebab pasti gangguan makan, tetapi ada sejumlah aspek yang dapat berperan. Oleh berbagai penelitian, genetika telah diidentifikasi sebagai salah satu kemungkinan penyebabnya. Pengaruh lingkungan seperti pelecehan anak, tekanan orang tua, keterkucilan sosial, dan tekanan teman-teman juga berdampak. Penyakit komorbid seperti kecemasan, depresi, OCD, dan sebagainya juga bisa menjadi pemicu.
Berat badan turun/naik, memantau kalori, dan kurang/kelebihan olahraga termasuk tandanya
Semua gangguan makan menghasilkan serangkaian gejala yang berbeda. Namun, kasus umum melibatkan penurunan berat badan atau penambahan berat badan yang signifikan, terus-menerus memantau konsumsi kalori, tidak makan atau makan berlebihan, atau olahraga yang berlebihan/kurang. Selain itu, sebagian penderita juga mengenakan pakaian tebal/longgar untuk menyembunyikan bentuk tubuhnya, selalu merasa malu, atau berhenti menstruasi. Getol berdiet dan menyembunyikan makanan untuk dimakan diam-diam juga termasuk tandanya.
Terapi, pengobatan, dan konseling nutrisi dapat membantu
Gangguan makan dapat diatasi dengan banyak usaha dan dukungan. Dokter barangkali meresepkan obat-obatan termasuk antidepresan dan penstabil suasana hati. Selain itu, dokter mungkin juga meminta Anda menjalani terapi dan mencari bantuan ahli untuk menghilangkan hambatan mental. Mengunjungi ahli gizi untuk konseling juga merupakan langkah yang dianjurkan untuk mengatasi gangguan otak ini.