Alergi serbuk sari: Pengertian, penyebab, gejala, dan pengobatan
Alergi serbuk sari barangkali masalah yang umum terjadi, tetapi kadang sulit ditangani, terutama saat terjadi perubahan musim. Meskipun dapat menyebabkan beberapa gejala alergi yang khas, intensitas dan frekuensinya dapat bervariasi dari satu individu ke individu yang lain dan dari satu pengidap ke pengidap lainnya. Dari pengertian dan penyebabnya hingga gejala dan pengobatannya, berikut panduan tentang alergi serbuk sari.
Mari kita pahami bagaimana alergi serbuk sari terjadi
Banyak tanaman, pohon, gulma, dan bunga menghasilkan serbuk sari, bubuk halus berwarna kekuningan yang tidak berbahaya yang terbawa oleh udara, serangga, hewan, atau burung. Ketika seseorang menghirupnya, sistem kekebalan tubuhnya salah mengira serbuk sari tersebut sebagai benda asing atau penyusup yang berbahaya, sehingga menimbulkan respons dengan melepaskan senyawa kimia di dalam tubuh untuk menyingkirkannya. Reaksi yang ditimbulkan umumnya berupa bersin terus-menerus, batuk, dan mata berair.
Penyebab alergi serbuk sari masih belum jelas dan samar
Para peneliti medis belum menemukan penyebab alergi serbuk sari, selain fakta bahwa sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja melakukan respon perlawanan. Selain itu, beberapa spesies tanaman yang umum seperti rumput, pohon ek, tanaman ragweed, dan pohon birch telah diidentifikasi sebagai pemicu yang menyebabkan alergi tersebut. Beberapa spesies ini dapat menghasilkan serbuk sari dalam jumlah banyak sepanjang tahun.
Ini gejala-gejala alergi serbuk sari yang paling umum
Alergi serbuk sari dapat menimbulkan sejumlah gejala yang dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari/minggu, tergantung pada tingkat keparahannya. Penderita dapat mengalami hidung tersumbat, hidung meler, bersin, batuk, sinusitis, sakit tenggorokan, mata bengkak atau berair, tekstur kebiruan di bawah mata, mata berair, dan banyak lagi. Kasus yang lebih kompleks dapat mengakibatkan penurunan indra perasa/penciuman dan reaksi asma.
Obat-obatan dan suntikan alergi dapat membantu meredakannya
Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang dijual bebas untuk mengurangi gejala dan merelaksasi sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan ini biasanya meliputi dekongestan dan obat anti alergi. Tergantung pada kasus Anda, dokter juga mungkin akan memberikan suntikan alergi untuk memodifikasi respons kekebalan tubuh Anda dan memperlambat reaksi alergi. Beberapa langkah pencegahan termasuk mencuci/memvakum pakaian yang dikenakan di luar ruangan dan menggunakan masker wajah.