#HealthBytes: Inilah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang pemeriksaan GDS
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) mengukur kadar glukosa dalam darah, dan pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang berpotensi terkena diabetes. Berbeda dengan pemeriksaan darah biasa, GDS dapat dilakukan kapan saja dalam sehari dan biasanya dilaksanakan ketika seseorang memerlukan diagnosis yang cepat. Alternatif GDS yang lain termasuk Tes Toleransi Glukosa dan Pemeriksaan Gula Darah Puasa.
Mengapa dokter dapat menyarankan Anda menjalani pemeriksaan GDS
GDS merupakan salah satu pemeriksaan pertama untuk mengecek diabetes. Jika Anda menemui dokter dengan gejala-gejala seperti pandangan kabur, kebas atau kesemutan di kaki dan tangan, nyeri yang tidak kunjung sembuh, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa alasan, atau kelelahan secara terus-menerus, Anda akan disarankan menjalani pemeriksaan GDS. GDS juga dianjurkan ketika seseorang memiliki tekanan darah tinggi atau kelebihan berat badan.
Bagaimana pemeriksaan GDS dilakukan?
Pemeriksaan GDS tidak memerlukan puasa dan dapat dilaksanakan dengan persiapan yang singkat. Sedikit sampel darah diambil melalui jari dengan menusukkan sebuah jarum. Kadar gula darah kemudian diukur menggunakan glukometer dan hasilnya langsung tersedia. Namun, sebelum melakukan tes, beri tahu dokter Anda tentang obat yang Anda konsumsi secara rutin.
Hasil pemeriksaan yang lebih tinggi dari 200 mg/dL dapat menandakan diabetes
Kadar gula darah bergantung pada makanan yang kita konsumsi dan agak bervariasi sepanjang hari. Namun, jika pemeriksaan GDS Anda menunjukkan angka yang lebih tinggi dari 200 mg/dL, itu bisa berarti Anda diabetes. Untuk mengonfirmasi hal ini, dokter Anda mungkin akan menganjurkan pemeriksaan GDS di lain waktu atau menyarankan Anda melakukan pemeriksaan glukosa puasa atau tes toleransi glukosa.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil pemeriksaan GDS
Hasil pemeriksaan GDS dapat naik atau turun berdasarkan faktor-faktor tertentu. Makan terlalu banyak, penyakit, stres, menstruasi, dan dehidrasi dapat menaikkan angkanya secara keliru. Demikian halnya, angka ini mungkin lebih rendah dari yang sebenarnya jika Anda belum makan apa pun pada hari pemeriksaan, mengonsumsi alkohol, atau telah melakukan aktivitas fisik berat pada hari yang sama.