Apa itu terapi ozon? Melihat lebih dekat keefektifannya
Terapi ozon adalah pengobatan kontroversial yang melibatkan memasukkan gas ozon ke dalam tubuh untuk memerangi berbagai penyakit dan menyembuhkan luka. Ozon, sebuah molekul yang terdiri dari tiga atom oksigen, memiliki sifat luar biasa yang mengarahkan para praktisi untuk mengeksplorasi potensi terapeutiknya. Meskipun menjanjikan, FDA menganggap gas tidak berwarna ini beracun dan tidak terbukti pada tahun 2019. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Cara kerja terapi ozon
Selama lebih dari satu abad, ozon medis telah digunakan untuk mensterilkan peralatan medis dan mengatasi berbagai kondisi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mendisinfeksi, dan mengobati berbagai masalah kesehatan. Terapi ozon menetralkan bakteri, virus, jamur, ragi, dan protozoa, sehingga menghambat proses berbahaya dalam tubuh. Sebuah studi tahun 2018 mengungkapkan bahwa ketika ozon berinteraksi dengan cairan tubuh, ia menghasilkan lebih banyak protein dan sel darah merah, sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
Kondisi yang terobati dengan terapi ozon
Penelitian yang sedang berlangsung sedang menguji keamanan dan kemanjuran terapi ozon untuk kondisi seperti gangguan pernapasan, diabetes, dan gangguan sistem kekebalan. Pada tahun 2019, penelitian menunjukkan bahwa terapi ozon membantu penutupan luka dan mengurangi risiko infeksi pada individu dengan ulkus kaki diabetik. Selain itu, penelitian tahun 2018 menemukan bahwa menggabungkan ozon dengan darah secara signifikan menurunkan kandungan virus pada pasien HIV selama dua tahun.
Metode pemberian terapi ozon
Ada beberapa metode untuk memberikan terapi ozon, termasuk aplikasi jaringan langsung untuk masalah anggota tubuh atau luka; pengobatan intravena untuk penyakit dalam seperti HIV dengan melarutkan gas dalam darah pasien; dan memasukkannya kembali melalui IV, atau sebagai suntikan intramuskular di mana gas digabungkan dengan oksigen sebelum diberikan. Penyedia layanan kesehatan harus sangat berhati-hati saat menggunakan terapi ozon karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi dan tidak stabil.
Seberapa efektifkah terapi ini?
Efektivitas terapi ozon telah memberikan hasil yang beragam, dengan uji klinis yang sedang berlangsung untuk kondisi seperti penyakit jantung dan arthritis. FDA tidak mendukung penggunaannya untuk mengobati penyakit, dan penelitian jangka panjang untuk sepenuhnya memahami potensi efek samping masih kurang. Pada tahun 2019, FDA memperingatkan agar tidak menghirup ozon, karena dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan. Perusahaan asuransi biasanya tidak menanggung terapi ozon. Konsultasikan dengan profesional medis sebelum mencoba terapi ini.