Flu burung H5N1: Situasi terkini, gejala, dan tindakan pencegahan
Selama setahun terakhir, flu burung, atau virus flu burung H5N1 telah menyebar ke seluruh dunia, mengakibatkan kematian lebih dari 200 juta unggas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di antara pemerintah tentang potensi virus untuk menyebar ke manusia dan spesies non-unggas. Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang flu yang juga berpotensi menyerang manusia ini.
Apa itu virus HPAI H5N1?
Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5N1 flu burung adalah virus menular yang terutama menginfeksi burung tetapi juga dapat menyebar ke manusia. Virus ini sangat mudah menular di antara unggas dan dapat menyebabkan kematian yang signifikan pada unggas peliharaan. Pada manusia, flu burung dapat menyebabkan penyakit pernafasan yang parah dan dalam kasus yang jarang terjadi, bisa menyebabkan kematian. Virus dapat menyebar melalui unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
Bisakah flu burung menular ke spesies non-unggas?
Flu burung dapat menyebar dengan cepat di antara unggas. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi dari Kanada, seekor anjing di Oshawa, Ontario mati pada tanggal 3 April akibat flu burung setelah terinfeksi virus H5N1, karena mengunyah angsa liar, menurut Canadian Food Inspection Agency (CFIA). Menurut badan tersebut, jumlah kasus H5N1 yang terdokumentasi pada spesies non-unggas rendah.
Bisakah manusia tertular flu burung?
Pada bulan Februari, seorang gadis berusia 11 tahun dari Kamboja meninggal karena virus H5N1. Pekan lalu Chili melaporkan kasus pertama flu burung pada manusia. Hal ini cukup mengejutkan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendorong mereka untuk mengungkapkan keprihatinan atas terjadinya kasus flu burung pada manusia setelah kematian sang gadis Kamboja. Meski jarang, manusia bisa tertular flu burung dari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
Bagaimana flu burung menyebar ke manusia?
Virus flu burung dapat ditularkan oleh unggas yang terinfeksi melalui kotoran, lendir, dan air liurnya. Pada manusia, infeksi dapat terjadi ketika virus masuk ke mata, mulut, atau hidung, baik dengan menghirup tetesan atau debu di udara atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah. Infeksi manusia paling sering terjadi akibat kontak tanpa perlindungan dengan burung yang terinfeksi atau permukaan yang terkontaminasi.
Gejala infeksi flu burung H5N1 pada manusia
Gejala infeksi virus flu burung pada manusia bervariasi, dari tanpa gejala atau sakit ringan hingga pneumonia berat. Gejala umumnya meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, nyeri tubuh, sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan bernapas. Beberapa gejala yang kurang umum mungkin termasuk diare, mual, muntah, atau kejang. Gejala ringan termasuk kemerahan pada mata atau gejala pernapasan bagian atas seperti flu ringan.
Tindakan pencegahan apa yang dapat dilakukan pemilik burung?
Kecuali jika Anda berhubungan dekat dengan burung, Anda tidak perlu khawatir. Namun, pemilik burung perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi risiko penularan. Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda setelah kontak dengan burung atau permukaan yang mungkin terkontaminasi. Ganti pakaian Anda sebelum memegang unggas peliharaan yang sehat atau berinteraksi dengan burung, baik hewan peliharaan maupun liar.