WHO mengonfirmasi wabah penyakit Marburg di Guinea Khatulistiwa: Berikut detailnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah penyakit Marburg yang pertama kali terjadi di Guinea Khatulistiwa, setelah kematian sembilan orang. Saat ini, tidak ada vaksin atau obat resmi untuk mengobati penyakit ini, namun dokter menggunakan beberapa metode untuk meringankan gejalanya. Inilah semua yang perlu Anda ketahui tentang wabah penyakit Marburg di Guinea Khatulistiwa.
Tim dikerahkan di daerah yang terkena dampak: WHO
"Penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung. Tim lanjutan telah dikerahkan di distrik yang terkena dampak untuk melacak kontak, mengisolasi, dan memberikan perawatan medis kepada orang yang menunjukkan gejala penyakit tersebut," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Apa itu penyakit Marburg?
Penyakit Marburg, juga dikenal sebagai penyakit virus Marburg (MVD), adalah penyakit langka namun parah dan seringkali bersifat fatal yang menyebabkan demam berdarah pada manusia. Virus ini mirip dengan virus Ebola, dan keduanya termasuk dalam keluarga virus yang disebut Filoviridae. Penyakit ini adalah penyakit yang sangat menular dan ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Apa saja gejalanya?
Gejala penyakit Marburg bisa muncul tiba-tiba dan berkembang pesat. Masa inkubasi biasanya selama 2-21 hari, dan gejalanya mungkin termasuk demam, sakit kepala, sakit perut, diare, kelelahan, muntah, dan ruam. Seiring perkembangannya, penyakit inidapat menyebabkan demam berdarah yang parah. Meskipun tingkat keparahan gejalanya bisa bervariasi, namun bisa berakibat fatal pada sebagian besar kasus.
Bagaimana cara penularannya?
Virus Marburg menyebar melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, serta permukaan dan produk yang terkontaminasi cairan ini. Kontak dekat dengan pasien juga dapat mengakibatkan transfer infeksi jika protokol pengendalian infeksi tidak diikuti dengan hati-hati. Selain itu, prosedur pemakaman yang membutuhkan sentuhan fisik dengan jenazah juga dapat menularkan MVD.
Asal mula penyakit Marburg
Penyakit Marburg pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 ketika wabah besar terjadi di Marburg dan Frankfurt di Jerman . Sesuai laporan, hal itu terjadi di antara pekerja laboratorium yang menangani monyet hijau Afrika yang terinfeksi yang telah diimpor untuk tujuan penelitian. Sejak itu, wabah penyakit Marburg kadang-kadang terjadi di Afrika, terutama di Angola, Uganda, Kongo, Kenya, dan Afrika Selatan .
Seberapa mematikankah virus itu?
Virus Marburg dan virus Ebola berasal dari keluarga yang sama yakni dari virus yang disebut Filoviridae. Virus Ebola telah mendatangkan malapetaka selama wabah di benua Afrika. Viru ini adalah infeksi yang sangat mematikan yang menyebabkan demam akut dengan pendarahan. Virus ini biasanya menyerang banyak organ dan mengurangi kapasitas tubuh untuk berfungsi sendiri. Tingkat kematian yang diakibatkan berkisar dari 24% hingga 88%.
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus?
Orang dengan penyakit Marburg harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Orang yang telah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi harus dipantau dan dikarantina selama 21 hari untuk memeriksa gejalanya. Praktikkan kebersihan yang baik, dan hindari kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Selain itu, bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang mungkin terkontaminasi virus.