Apa itu ramalan tarot? (dan bagaimana keakuratannya)
Saya pertama kali mengetahui ramalan tarot ketika SMP, dari cerpen berjudul The Fortune Teller. Minat saya pun terpantik setelah menonton Rakht, remake The Gift versi Bollywood yang mengisahkan kemampuan psikis seorang peramal. Konsep ramalan tarot dan kemampuan psikis membuat saya menggali informasi di internet untuk mengetahui lebih banyak. Inilah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang tarot.
Proses pembacaan kartu tarot
Pembacaan kartu tarot merupakan sejenis ramalan kartu yang melibatkan praktisi menggunakan kartu tarot untuk mendapatkan pengetahuan tentang kehidupan seseorang. Para praktisi ditanyai oleh klien yang ingin tahu masa depannya atau bagaimana mengatasi situasi tertentu. Kemudian, peramal mengeluarkan beberapa kartu untuk ditafsirkan. Banyak orang yang cemas dengan masa depan mereka atau mengalami masalah hubungan mencari peramal tarot.
Kartu tarot berfungsi sebagai kekuatan pemandu
Tarot tidak dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan spesifik "ya atau tidak" atau membuat keputusan untuk kita, melainkan memandu kita membuat keputusan sendiri. Ada dua jenis pembacaan tarot—pembacaan terbuka dan pembacaan pertanyaan. Yang pertama membahas aspek kehidupan yang lebih besar dan biasanya diminta ketika memasuki fase kehidupan baru. Yang kedua membahas pertanyaan spesifik.
Arkana Besar dan Kecil
Dek tarot biasanya terdiri atas 78 kartu, yang dapat dibagi menjadi dua kelompok—Arkana Besar dan Arkana Kecil. Kelompok kartu pertama melambangkan prinsip, cita-cita, dan peristiwa besar dalam hidup. Yang kedua mewakili pasang surut sehari-hari dalam hidup. Alih-alih sekop, berlian, hati, dan klaver yang membentuk kumpulan kartu biasa, dek tarot meliputi tongkat, cangkir, pedang, dan pentakel.
Apakah ramalan tarot menjadi kenyataan?
Dr. Madhu Kotiya, mentor tarot terkenal mengatakan, "Tarot benar jika peramal tarot tidak berat sebelah dan punya landasan kuat." "Kalau peramalnya berat sebelah, kartu akan menjadi bias." "Ada proses yang tepat di mana kita bisa proporsional, kita bisa tidak terikat dengan orang yang kita ramal, barulah kita mendapatkan jawaban yang benar."
Belajar tarot
"Kalau Anda tertarik belajar tarot, carilah guru daripada sekadar membaca buku." "Ini bukan hanya soal makna kartu. Prosesnya menuntut kemampuan psikis. Hubungan kita dengan kartu, dengan alam bawah sadar kita dan kesadaran yang lebih tinggi, penting untuk mendapatkan jawaban yang tepat," ujar Dr. Kotiya . Pembaca yang mumpuni sudah berpengalaman dengan makna kartu dan berkomunikasi dengan baik.