Misteri kebutaan wajah: Menguraikan prosopagnosia
Penelitian terbaru menemukan bahwa gejala COVID-19 yang berkepanjangan dapat dikaitkan dengan masalah pengenalan wajah, sebuah kondisi langka yang dikenal sebagai prosopagnosia (atau, kebutaan wajah), dan masalah navigasi. Istilah ini telah menjadi tren sejak rilisnya penelitian. Baca terus selagi kami membahas kondisi yang tidak banyak diketahui ini, apa penyebabnya, dan siapa yang terpengaruh.
Apa itu prosopagnosia?
Prosopagnosia adalah kondisi neurologis di mana pasien kesulitan untuk mengidentifikasi wajah-wajah yang dikenalnya, termasuk wajah teman, anggota keluarga, kenalan, dan terkadang bahkan diri mereka sendiri. Pasien prosopagnosia juga mungkin menghadapi kesulitan mengenali objek lain yang sudah dikenal, seperti kendaraan atau hewan.
Apa penyebab prosopagnosia?
Prosopagnosia dapat terjadi akibat cedera otak traumatis atau kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke. Gangguan neurologis tertentu, seperti penyakit Alzheimer atau penyakit Parkinson, juga dapat menyebabkan prosopagnosia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prosopagnosia mungkin memiliki komponen genetik, artinya dapat diturunkan dalam keluarga. Ini juga dapat terjadi akibat faktor lain seperti tumor otak, infeksi, atau paparan racun.
Siapa yang terpengaruh?
Prosopagnosia dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau etnis. Diperkirakan sekitar 2% dari populasi umum mungkin memiliki beberapa kemungkinan prosopagnosia. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi sebenarnya dari gangguan tersebut mungkin lebih tinggi karena underdiagnosis atau misdiagnosis. Prosopagnosia bisa bawaan, artinya hadir sejak lahir, atau didapat, artinya berkembang di kemudian hari.
Apa saja gejala gangguan ini?
Tanda prosopagnosia yang paling terlihat adalah kesulitan mengenali wajah. Namun, tergantung pada intensitas dan penyebab penyakitnya, gejala gangguan tersebut mungkin berbeda untuk setiap orang. Prosopagnosia juga dapat mempersulit navigasi dan mengenali lingkungan yang sudah dikenal, seperti tengara, gedung, dan jalan. Beberapa orang dengan kondisi ini mungkin juga menghadapi kesulitan menafsirkan ekspresi wajah.
Jenis prosopagnosia
Prosopagnosia dapat dibagi menjadi dua jenis utama: prosopagnosia didapat dan prosopagnosia bawaan. Prosopagnosia bawaan adalah suatu kondisi yang ada sejak lahir dan biasanya diturunkan, sedangkan prosopagnosia yang didapat berkembang sebagai akibat dari kerusakan atau cedera otak. Sementara penyebab yang mendasari kedua jenis prosopagnosia mungkin berbeda, mereka memiliki gejala yang sama, termasuk kesulitan mengenali wajah.
Apakah ada perawatan yang tersedia?
Saat ini, belum ada obat yang diketahui untuk prosopagnosia. Namun, ada beberapa perawatan dan strategi yang dapat membantu individu mengelola gejala dan meningkatkan kemampuan mengenali wajah. Ini termasuk menggunakan isyarat visual lainnya, seperti rambut, pakaian, dan suara, untuk membantu mengenali orang, serta menggunakan alat bantu memori dan menghindari situasi di mana pengenalan wajah sangat penting.