Begini pengaruh phubbing terhadap pikiran dan hubungan seseorang
Phubbing barangkali tidak termasuk kosakata Anda sehari-hari, tetapi hal itu pasti bagian dari kehidupan Anda sehari-hari. Bagi yang belum tahu, phubbing adalah tindakan mengacuhkan seseorang yang sedang berbicara langsung kepada kita demi ponsel kita. Mari kita pelajari lebih banyak tentang fenomena ini karena kemungkinan besar, kita mungkin masih melakukan phubbing terhadap orang di sebelah kita saat membaca artikel ini!
Anda pelaku phubbing jika berbuat hal-hal di bawah ini:
Anda terlibat dalam dua percakapan sekaligus, satu secara langsung dan satu lagi di ponsel. Selain itu, Anda dapat menggunakan ponsel selama perkumpulan sosial dan tetap terpaku pada layar sepanjang waktu. Anda juga tidak bisa makan tanpa melihat ponsel.
Phubbing membuat kita kurang peka terhadap kejadian saat ini
Istilah phubbing pertama kali muncul tahun 2012 untuk menggambarkan fenomena orang-orang yang mengabaikan teman atau keluarga mereka dengan cara menggunakan ponsel. Beberapa penelitian menunjukkan, tindakan ini membuat percakapan tatap muka menjadi kurang bermakna, membuat kedua belah pihak kurang peka terhadap momen yang berlangsung. Kendati perilaku ini mungkin bukan masalah besar bagi sebagian orang, para peneliti mengungkapkan pengaruh negatifnya pada pikiran dan hubungan.
Objek phubbing merasa keberadaan dan harga diri terancam dan tak dihargai
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun 2018, phubbing ditemukan mengancam empat kebutuhan dasar manusia termasuk kendali, rasa kepemilikan, harga diri, dan keberadaan yang bermakna. Orang yang menjadi objek phubbing merasa ditolak, diabaikan, dan dikucilkan. Pada gilirannya, hal tersebut menyebabkan orang yang menjadi sasaran phubbing mengisi kekosongan dengan menggunakan ponsel, sehingga memulai siklus phubbing yang tak ada habisnya. Selain itu, percakapan berkualitas dan tingkat ketertarikan mencapai titik terendah.
Pelaku phubbing pun terpengaruh oleh fenomena ini
Penelitian yang dilakukan tahun 2018 menemukan, orang yang menggunakan ponsel saat makan bersama teman atau keluarga mengungkapkan bahwa mereka kurang menikmati makanan dan merasa terganggu. Orang yang menggunakan telepon di meja makan dianggap tidak sopan dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di sekitar mereka pada saat itu. Penelitian lain menyimpulkan, berkirim pesan selama mengobrol membuat pengalaman kurang memuaskan, bahkan bagi pelaku phubbing itu sendiri.
Bagaimana phubbing diam-diam merusak hubungan
Terus-menerus mengecek ponsel dapat mengacaukan percakapan, mengubah atensi seseorang, menurunkan minat pada momen saat ini, dan dapat menyebabkan pasangan merasa dikucilkan. Menurut penelitian tahun 2016, phubbing dapat menimbulkan ketidakpuasan dan memperburuk kecemasan terkait hubungan di antara para objek phubbing. Mereka bahkan mungkin mengalami keraguan atau dugaan diselingkuhi, sehingga mengganggu keharmonisan dan kestabilan dalam hubungan asmara.
Begini cara berhenti melakukan phubbing dan menikmati momen
Berusahalah membuat aktivitas makan sebagai zona bebas ponsel. Saat waktunya makan, jauhkan gadget Anda. Jika suara notifikasi dari jarak jauh masih menyebabkan gangguan, lebih baik matikan ponsel atau aktifkan mode 'Jangan Ganggu'. Selama percakapan, simpan ponsel di laci atau lemari pakaian agar tidak mengeceknya berulang kali. Tantang diri Anda dengan menghadiahi diri sendiri atas pencapaian Anda.
Begini cara membantu orang lain berhenti melakukan phubbing
Sampaikan kepada mereka betapa Anda merasa diabaikan karena kebiasaan phubbing mereka dan edukasi mereka bagaimana hal tersebut harus dihentikan. Tunjukkan sikap simpatik dan bantu mereka mengatasinya dengan membuat aturan bersama seperti tidak membawa ponsel ke meja makan.