Hiking, trekking, rambling, dan tramping: Apa perbedaannya?
Apa ceritanya
Kami punya beberapa jargon untuk semua penggila petualangan luar ruangan!
Kebanyakan orang cenderung menggunakan kata-kata tertentu daripada yang lain tanpa menyadari bahwa arti dan penerapannya mungkin berbeda.
Bagi para petualang, hiking, trekking, rambling, dan tramping kerap kali tertukar, padahal memiliki arti yang berbeda.
Berikut kami membahas kata-kata tersebut beserta penggunaan yang benar.
Berjalur dan durasi lebih lama
Hiking
Hiking biasanya dilakukan di jalan setapak yang melewati pegunungan, jalan pedesaan, atau semak-semak.
Jalurnya tidak terlalu mulus tapi terlihat jelas.
Selain itu, hiking berlangsung lama, melelahkan, dan lebih sulit daripada jalan kaki biasa. Seseorang membutuhkan seperangkat peralatan seperti alas kaki khusus untuk pergi hiking.
Selain itu, kita berpindah dari permukaan ke titik yang lebih tinggi saat hiking.
Beberapa hari dan jarak jauh
Trekking
Trekking, penggabungan walking dan hiking, berlangsung selama beberapa hari di lokasi terpencil yang jauh dari peradaban.
Biasanya jalur trekking sebagian terlihat atau tidak terlihat sama sekali.
Trekking umumnya berawal dari kamp dan mengharuskan seseorang melewati medan dataran tinggi dan bagian-bagian yang menantang.
Kita membutuhkan peralatan mumpuni untuk trekking, karena akan sering melewati tempat yang tidak menyediakan fasilitas transportasi atau istirahat.
Jarak jauh
Tramping
Mirip dengan hiking, tramping adalah istilah yang digunakan orang-orang di Selandia Baru untuk mendefinisikan jalan kaki jarak jauh di medan yang berat.
Saat melakukan aktivitas ini, kita membawa beberapa perlengkapan khusus seperti ransel yang penuh dengan kebutuhan pokok, perlengkapan untuk cuaca basah, peralatan masak, dan perlengkapan tidur.
Tramping biasanya dilakukan di jalan setapak dengan beberapa pondokan agar bisa menginap.
Tanpa tujuan dan lambat
Rambling
Rambling adalah istilah yang banyak dipakai di Inggris untuk menggambarkan jalan kaki di pedesaan dengan tujuan bersenang-senang.
Aktivitas ini umumnya tanpa tujuan, jalan-jalan cantik yang asyik.
Ini lebih merupakan aktivitas sosial yang dilakukan orang-orang, klub, dan kelompok untuk bertemu, mengobrol, dan menikmati pemandangan sekitar.
Namun, penggemar rambling dewasa ini melalui rute dan tujuan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.