Menelusuri pesona khas dari kain chikankari dan hakoba
Baik tekstil chikankari maupun hakoba merupakan teknik bordir yang rumit dan detail, yang terkenal dengan keserbagunaannya. Namun, orang sering kali bingung membedakan keduanya. Chikankari dan hakoba adalah dua gaya bordir dan kain yang berbeda dengan asal-usul, teknik, pilihan kain, skema warna, dan estetika desain yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara kain chikankari dan kain hakoba untuk membantu Anda mengidentifikasinya sebelum membeli.
Berasal dari daerah yang berbeda
Chikankari, yang berasal dari Lucknow, Uttar Pradesh, memiliki sejarah yang kaya yang berasal dari era Mughal. Sebaliknya, kain hakoba tidak terbatas pada satu wilayah India saja. Kain ini mewakili gaya bordir dan kain yang tersebar luas dan dihargai di seluruh negeri. Menariknya, istilah "Hakoba" memiliki kesamaan nama dengan kata Jepang untuk pola kotak-kotak.
Teknik bordir
Chikankari dicirikan oleh sulaman putih di atas putih yang halus dan rumit, yang sering kali dikerjakan pada kain ringan seperti muslin atau sifon. Teknik ini melibatkan berbagai jahitan, termasuk jahitan bayangan, jaali, murri, dan phanda, yang menciptakan motif bunga dan paisley. Sebaliknya, bordir Hakoba condong ke arah desain geometris dan berulang. Sulaman ini menggunakan lubang atau potongan, membentuk lubang-lubang kain kecil yang dihiasi dengan benang warna-warni yang menonjol pada kain dasar.
Jenis kain yang digunakan
Bordir Chikankari terutama dilakukan pada kain yang tipis dan ringan, seperti kain muslin, sifon, organza, atau katun. Fokusnya adalah menciptakan tampilan yang halus dan elegan. Hakoba dapat diaplikasikan pada berbagai jenis kain, termasuk katun, linen, dan campuran sintetis. Hakoba tidak terbatas pada bahan yang ringan dan juga dapat digunakan pada kain yang lebih kuat untuk berbagai jenis pakaian yang lebih serbaguna.
Estetika desain
Chikankari menekankan motif buatan tangan yang rumit dan detail yang bagus, menciptakan penampilan yang elegan dan tak lekang oleh waktu. Sebaliknya, bordir hakoba dibuat dengan mesin, menampilkan warna-warna cerah dan pola geometris yang berani dan kasual. Pakaian Chikankari lebih disukai untuk acara-acara formal dan semi-formal seperti pernikahan dan pesta, yang memancarkan pesona tradisional dan keanggunan. Di sisi lain, kain hakoba dapat digunakan untuk pakaian kasual sehari-hari dan pakaian semi formal.
Aspek warna
Bordir chikankari tradisional umumnya menggunakan benang putih pada kain putih atau kain berwarna terang, meskipun versi modern dapat menggunakan benang berwarna dan kain yang beragam. Di sisi lain, bordir hakoba dikenal dengan benang berwarna-warni, memungkinkan beragam pilihan warna dan eksperimen kreatif. Fleksibilitas warna ini membedakan hakoba dari bordir chikankari yang lebih konvensional dan monokromatik.