Mahavir Jayanti: Makna, sejarah, dan fakta lainnya
Apa ceritanya
Mahavir Jayanti atau Mahavir Janma Kalyanak merupakan festival keagamaan penting dalam Jainisme yang merayakan kelahiran Mahavir, pendiri Jainisme dan Tirthankara terakhir dari Avasarpiṇī saat ini.
Mahavir Jayanti menjadi hari libur bagi sekolah, instansi pemerintah, dan sebagian besar bisnis di India pun tutup.
Pengikut agama tersebut berdoa, berpuasa, dan berdonasi pada hari suci ini.
#1
Seputar Mahavir
Anak dari Raja Siddhartha dan Ratu Trishala penguasa dinasti Ikshvaku di Bihar saat ini, Mahavir dinamai "Vardhaman".
Sang ratu beberapa kali bermimpi mendapat keberuntungan, yang menggambarkan datangnya jiwa yang agung.
Sesuai sekte Jainisme Digambara, dia bermimpi 16 kali, tetapi sekte Svetambara mengklaim ada 14 mimpi.
Para ahli astrologi memperkirakan bayi itu akan tumbuh menjadi seorang kaisar atau seorang Tirthankar.
#2
Pengaruh Tirthankar
Selama lebih dari satu dekade, Vardhaman menjalani kehidupan sebagai pertapa dan mengembara sambil meminta-minta makanan dan berpakaian sederhana.
Setelah mendapatkan pencerahan, ia menjadi Tirthankara terakhir dan mengajar selama 30 tahun sebelum wafat.
Orang-orang yang mempraktikkan Jainisme menganut asas non-kekerasan terhadap semua makhluk hidup.
Sebagian bahkan memakai masker agar tidak membunuh serangga secara tidak sengaja saat bernapas.
#3
Prinsip-prinsip Mahavir
Ajaran-ajaran Mahavir dikenal dengan nama Jain Agama.
Untuk menjalani kehidupan yang benar, seseorang harus mengikuti prinsip-prinsip tanpa kekerasan (Ahimsa) yang tidak membahayakan makhluk hidup; kejujuran (Satya) dengan berkata jujur; tidak mencuri (Asteya) atau tidak memiliki barang yang bukan milik kita; Kesucian (Bhramacharya) agar tidak terlena dengan kesenangan sensual; (Aparigraha) yakni tidak merasa terikat dengan dunia atau hal-hal materialistis.
#4
Bagaimana festival ini dirayakan?
Patung Tuhan Mahavir diarak dalam prosesi yang disebut rath yatra.
Sajak-sajak religius dilantunkan selama perjalanan, dan patung-patung Mahavir pun diberi urapan.
Kebanyakan anggota komunitas ini berdonasi, berdoa, memuja-muji, dan berpuasa.
Banyak umat mengunjungi kuil-kuil yang dipersembahkan kepada Mahavir untuk bermeditasi dan berdoa.
Sumbangan dikumpulkan untuk mendukung misi-misi amal.