Penjelasan Terkait Purple Revolution Yang Memberikan Manfaat Bagi Petani India
Dalam beberapa tahun terakhir, India telah menyaksikan transformasi luar biasa di sektor pertaniannya, yang sebagian besar didorong oleh inovasi teknologi dan perubahan paradigma. Di antara perubahan-perubahan tersebut, munculnya Purple Revolution atau "Revolusi Ungu" merupakan perkembangan yang signifikan, khususnya dalam hal dampaknya terhadap petani di seluruh negeri. Revolusi ini telah mendiversifikasi lanskap pertanian dan menawarkan peluang pendapatan baru dan keberlanjutan bagi petani.
Apa Itu Revolusi Ungu?
"Revolusi Ungu" mengacu pada budidaya lavender, ramuan harum yang dikenal karena khasiat obat dan aromatiknya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan agroekonomi berbasis tanaman aromatik asli dengan memprioritaskan varietas yang ditanam secara lokal dibandingkan varietas impor. Gerakan ini mendapatkan momentumnya, seiring dengan para ilmuwan dari Council of Scientific & Industrial Research (CSIR) yang mengeksplorasi potensi lavender dalam bidang pengobatan, serta memperkuat signifikansinya dalam sektor pertanian dan kesehatan.
Dukungan Dari Pemerintah
Dukungan pemerintah telah menyebabkan para petani beralih dari tanaman tradisional, termasuk buah-buahan, ke produksi lavender. Sejak tahun 2007, diperkenalkannya pertanian lavender di Kashmir dan sebagian Jammu telah menyebabkan perluasan yang signifikan. Penanaman lavender kini tersebar di 20 distrik di Jammu dan Kashmir. Perawatannya yang rendah menjadikan lavender pilihan yang lebih menguntungkan dibandingkan tanaman tradisional, dan menawarkan hasil yang lebih baik.
Misi Aroma Dari CSIR
Misi ini berupaya untuk meningkatkan pendapatan petani dan mendorong budidaya lavender ke skala komersial. Misi Aroma dari CSIR berupaya merevolusi sektor aroma dengan melaksanakan intervensi strategis di bidang pertanian, pengolahan, dan produksi, mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja di pedesaan. Dengan menekankan budidaya tanaman aromatik untuk produksi minyak atsiri, hal ini menjawab meningkatnya permintaan dalam industri aroma, sehingga mendorong kesejahteraan ekonomi petani.
Minyak Lavender
Minyak lavender, yang dihargai karena kegunaannya yang serbaguna dan sifat terapeutiknya, memegang posisi penting di pasar global. Aromanya yang menenangkan dapat digunakan dalam aromaterapi, kosmetik, parfum, dan produk obat. Tingginya permintaan minyak lavender, saat ini menghasilkan Rp. 2 Juta per liter untuk petani, menunjukkan potensi ekonominya, dan merupakan pilihan yang menguntungkan bagi petani. Selain itu, penelitian menyelidiki pemanfaatan produk sampingan dari proses ekstraksi minyak lavender.
Marc
"Marc" adalah sisa penyulingan uap bunga lavender untuk ekstraksi minyak. Penelitian mengenai potensi manfaat kesehatannya juga dapat memberikan peluang yang menguntungkan bagi petani. Jika terbukti efektif, "Marc" dapat menjadi sumber daya yang berharga, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dalam industri pertanian lavender. Namun, validasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kemanjurannya dan memanfaatkan potensi keuntungannya.
Hidrosol
Proses penyulingan uap menghasilkan hidrosol, air beraroma lavender, menawarkan keserbagunaan dalam berbagai produk seperti semprotan ruangan dan bodymist. Batang lavender kering, yang mempertahankan aroma menawan selama dua tahun, biasanya digunakan dalam bunga rampai, sachet, dupa, dan kerajinan herbal, dan juga memiliki nilai pasar yang signifikan. Hal ini menggarisbawahi manfaat beragam dari pertanian lavender lebih dari sekedar ekstraksi minyak.