Berbeda dengan déjà vu, déjà rêvé berkaitan dengan mimpi
Perasaan "Saya pernah mengalami ini sebelumnya" sering dikaitkan dengan déjà vu. Tetapi istilah ini tidak cukup untuk menggambarkan perasaan mengalami kembali mimpi yang Anda alami sebelumnya - padahal sepenuhnya terjaga. Para peneliti akhirnya menamai fenomena aneh ini - déjà rêvé. Baca terus selagi kami mengupas fenomena ini agar Anda lebih memahaminya.
Déjà vu umumnya fenomena yang disalahpahami
Déjà rêvé mungkin disalahartikan sebagai déjà vu di masa lalu, tetapi para peneliti dalam studi Stimulasi Otak 2018, mengemukakan bahwa ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kosakata seputar "fenomena pengalaman". Bahkan déjà vu umumnya disalahpahami. Persepsi kebanyakan orang dari kalimat "déjà vu" adalah sesuatu yang sudah terlihat sebelumnya. Tapi sebenarnya bukan itu yang terjadi di sini.
Apa yang dimaksud déjà vu?
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa "déjà vu" adalah nama yang menyesatkan karena kita pasti belum pernah melihat hal itu sebelumnya. Fenomena ini sebenarnya seperti miskomunikasi memori di otak. Pada dasarnya, déjà vu hanyalah mengingat sesuatu yang memiliki detail serupa dengan sesuatu yang sedang terjadi dan salah mengartikan perasaan tersebut sebagai firasat, atau visi dari kehidupan lampau.
Apa perbedaan déjà rêvé dan déjà vu?
Déjà vu berarti "sudah terlihat". Déjà rêvé berarti "sudah dimimpikan", yaitu perasaan bahwa pengalaman saat ini telah dimimpikan di masa lalu. Alasan déjà rêvé begitu misterius adalah, tidak seperti déjà vu, saat mengalami déjà rêvé, kita sebenarnya sedang mengingat kembali suatu visi atau perasaan yang kita alami saat bermimpi, tetapi selama kesadaran kita terjaga.
Deja rêvé pengalaman yang relatif tidak biasa
Pengalaman déjà rêvé dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti saat mengobrol sambil mendengarkan musik, atau saat bepergian ke tempat baru. Ini pengalaman yang relatif tidak biasa, dan tidak dialami oleh semua orang. Pengalaman itu sering dipelajari dalam konteks gangguan neurologis dan psikologis, seperti epilepsi dan skizofrenia, serta pada populasi umum.
Peneliti melakukan kajian pada pasien epilepsi
Para peneliti melakukan eksperimen pada subjek dan meninjau studi dari 60 tahun sebelumnya untuk menemukan bukti déjà rêvé. Semua subjek menderita epilepsi parsial dan semuanya dilaporkan mengalami déjà rêvé di masa lalu, sering kali selama kejang. Mereka semua diberikan stimulasi listrik ke berbagai bagian otak dan respons abnormal mereka dicatat.
Déjà rêvé dibagi menjadi tiga kategori
Eksperimen itu memungkinkan para peneliti untuk menemukan bagian-bagian otak yang terlibat dalam fenomena ini. Peneliti mengklasifikasikan fenomena tersebut ke dalam tiga kategori berbeda. Kategori pertama adalah "déjà rêve seperti episodik", yang merupakan bentuk paling jelas. Kategori kedua adalah "déjà rêvé seperti familier", yang merupakan bentuk buram. Kategori terakhir adalah "déjà rêvé keadaan mimpi", yang merupakan bentuk misterius.
Mari kita pahami kategori-kategori ini secara mendetail
Déjà rêve seperti episodik: Bentuk déjà rêvé yang dapat ditunjukkan dengan tepat pada mimpi yang spesifik dan aktual. Déjà rêvé seperti familier: Bentuk ini berupa sensasi mengalami kembali mimpi, tetapi tanpa dapat menentukannya secara spesifik. Déjà rêvé keadaan mimpi: Jenis ini dikaitkan dengan perasaan benar-benar berada dalam mimpi, yaitu seseorang mungkin kebingungan dengan kenyataan karena tertidur.
Studi ini dapat membantu dalam pengobatan epilepsi
Temuan penelitian ini berpotensi mendukung pengobatan epilepsi dan memperluas pengetahuan tentang fenomena pengalaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih mengkaji fenomena aneh ini dan mengkategorikannya dengan sebutan yang berbeda, alih-alih menyebut setiap pengalaman yang terkait dengan perasaan "Saya pernah mengalami ini sebelumnya" dengan istilah déjà vu.