5 penipuan yang sering terjadi di industri perjalanan wisata
Selama beberapa bulan terakhir, pemesanan travel secara daring mengalami peningkatan pesat. Transaksi besar-besaran di seluruh platform perjalanan dan wisata digital ini juga meningkatkan risiko pelanggan ditipu, sehingga mengganggu pengalaman mereka. Perusahaan pendeteksi dan pencegahan penipuan terkemuka di dunia, mFilterIt, membagikan kajian yang mereka adakan tentang penipuan paling umum dan cara supaya kita tidak menjadi korban penipuan online tersebut.
Penipuan chargeback dan kartu kredit curian
Aksi penipuan dimulai dengan memperoleh nomor kartu kredit dan data identitas konsumen. Pendapatan maskapai penerbangan dapat berkurang sebagai akibat dari penyalahgunaan bonus/program royalti dan pemesanan yang dilakukan dengan informasi kartu kredit curian dapat mengakibatkan chargeback. Selalu pantau pembayaran kartu kredit, buang surat-surat yang berisi nomor kartu kredit, dan segera laporkan kartu yang hilang atau dicuri demi mencegah jenis penipuan ini.
Pengambilalihan akun (ATO)
Penipuan semacam ini terjadi ketika penipu memperoleh akses ke informasi akun seseorang atau agen perjalanan melalui pencurian data atau phishing lalu berpura-pura menjadi klien/agen perjalanan tersebut untuk melakukan transaksi yang melanggar hukum. Penggunaan PIN 3-D Secure, atau autentikasi dua langkah yang sederhana dapat membantu mencegah pengambilalihan akun. Ketika karyawan yang berwenang masuk ke platform pemesanan milik agen perjalanan, karyawan tersebut menerima permintaan verifikasi di ponselnya.
Situs travel palsu dan aplikasi kloning
Banyak pelancong tertipu oleh situs yang menjual tiket pesawat palsu, kamar hotel, paket liburan palsu, dan penyewaan kendaraan. Aplikasi-aplikasi populer biasanya dikloning lalu dimasukkan ke toko aplikasi pihak ketiga. Malware kemudian mengambil alih perangkat yang mengunduh aplikasi. Untuk menghindarinya, lakukan pemesanan langsung melalui situs resmi hotel. Jika keaslian situs membuat Anda ragu, hubungi perusahaan untuk mengecek.
Pelanggaran siber
Upaya pelanggaran dapat menargetkan biro perjalanan mana pun yang memproses banyak data klien. Hal ini dapat merusak reputasi perusahaan karena berisiko terkena tindakan hukum. Serangan bot di situs travel kini semakin canggih dengan tujuan mendapatkan akses ke informasi sensitif milik klien. Wisatawan pun harus mencari informasi terbaru tentang data dalam industri kartu pembayaran, dan standar keamanan, serta harus menyimpan data digital dengan hati-hati.
Bait dan penawaran ganti maskapai
Salah satu penipuan paling umum di antara penyedia perjalanan online terjadi dengan menggunakan iklan pop-up yang mengklaim dapat menghemat biaya perjalanan. Ketika mengunjungi situs, konsumen mendapati biaya yang lebih rendah daripada biro perjalanan online lainnya. Padahal, situs itu "lupa" menunjukkan biaya-biaya lainnya. Selalu tanyakan pada diri sendiri apakah penawaran masuk akal atau tidak.