Alasan label 'pick me girl' berbahaya bagi perempuan
Anda mungkin telah memperhatikan istilah "pick-me girl" yang muncul di komentar media sosial dan pasti sering mendengar teman Anda menggunakan frasa tersebut. Istilah tersebut telah menghebohkan media sosial akhir-akhir ini. Meskipun dapat menjadi platform yang menyenangkan dan mendidik, media sosial juga kadang sangat toksik, sampai-sampai hampir menjadi platform pelecehan, terutama bagi wanita.
Apa yang dimaksud dengan menjadi pick me girl?
Seorang pick me girl adalah "cewek yang keren", dia cewek yang "tidak seperti cewek-cewek lain". Dia sering menjauhkan diri dari cewek lain, mengklaim bahwa dia lebih mudah bergaul dengan pria atau anak laki-laki. Dia meremehkan cewek yang menganut perilaku atau hal-hal yang feminin atau tradisional. Dia orang yang akan mengabaikan isu-isu perempuan dan feminisme, hanya untuk mendapatkan validasi dan penerimaan dari laki-laki.
Seperti apa perilaku pick me girl?
Seorang cewek 'pick-me' merendahkan tindakan stereotip feminin, seperti memakai riasan. Dia seseorang yang membanggakan memiliki teman yang kebanyakan laki-laki, karena dia tidak bisa mentolerir "drama perempuan". Dia juga seseorang yang setuju dengan atau mengekspresikan sentimen anti-feminis untuk menyejajarkan diri dengan laki-laki. Dia juga menegaskan bahwa dia tidak terlalu banyak tingkah dibandingkan dengan cewek-cewek lain dan berminat pada hal-hal maskulin seperti menonton pertandingan olahraga.
Sadar atau tidak, motifnya adalah mencari validasi dari pria
Cewek-cewek ini mudah untuk dikritik karena perilaku mereka terhadap minat, tingkah laku, pilihan gaya hidup, dan hobi cewek-cewek lain terlihat tidak tulus dan pada akhirnya berakar pada kebencian terhadap perempuan. Mereka tidak segan-segan meremehkan dan merendahkan perempuan lain untuk mencari perhatian dan validasi dari laki-laki, meskipun mereka mungkin tidak sadar bahwa itu motif utama mereka.
Terperangkap dalam kerumitan misogini yang berakar
Untuk memahami mengapa seorang gadis 'pick me' berperilaku seperti itu, kita perlu memahami "misogini yang terinternalisasi". Hal ini mengacu pada fenomena sebagian wanita yang memiliki perasaan negatif terhadap jenis kelamin mereka sendiri, seringkali tanpa disadari. Seorang cewek 'pick me' mungkin dengan bangga menunjukkan kesetiaan terhadap pria sambil menjauhkan diri dari wanita lain tanpa sepenuhnya memahami alasannya. Dibutuhkan refleksi diri dan kesadaran untuk membongkar motivasi yang mendasari perilaku ini.
Coach hubungan menjelaskannya sebagai perilaku dasar pacaran
Pelatih hubungan dan penulis Catherine Wilde mengungkapkan, "Sifat pilih-pilih pasangan ini adalah bentuk pacaran di mana individu berusaha meningkatkan peluangnya untuk dipilih sebagai pasangan dengan terlibat dalam perilaku yang membuatnya lebih menarik bagi lawan jenis," seperti yang ia jelaskan kepada Refinery29. Sama seperti banyak hewan jantan yang menyingkirkan lawannya untuk menunjukkan kepada betina bahwa dia adalah pasangan yang lebih unggul.
Mempermalukan cewek 'pick me' karena misogini memperparah misogini
Masalah cewek 'pick me' itu rumit dan dapat menimbulkan sudut pandang yang saling bertentangan. Meskipun gadis-gadis ini sering dipermalukan karena dianggap misoginis, mempermalukan mereka juga sama saja dengan bersikap misoginis. Perempuan harus diizinkan untuk memiliki pendapat yang berbeda dan membuat pilihan berdasarkan preferensi mereka sendiri, seperti memilih untuk tidak memakai riasan atau menyukai olahraga, tanpa semata-mata untuk mendapatkan perhatian atau validasi dari laki-laki.
Sindrom 'nice guy': 'Pick me' versi pria
Meskipun istilah cewek 'pick me' bersifat gender, ada perilaku serupa yang disebut "simp" untuk laki-laki, atau kadang-kadang disebut sebagai "nice guy." Para pria ini menampilkan diri mereka sebagai pria yang baik dan perhatian terhadap wanita, memperjuangkan isu-isu wanita dan agenda feminis, namun sering kali mengharapkan balasan romantis atau seksual. Jika harapan mereka tidak terpenuhi, mereka pun kesal.