Budidaya teh berisiko terdampak perubahan iklim
Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, mari kita bahas persoalan lingkungan dari perspektif yang lebih riil. Sesuatu yang kita sukai berisiko terdampak secara langsung. Dampak perubahan iklim terhadap industri teh menjadi perhatian besar saat ini. Manusia mempunyai kecenderungan tidak bereaksi, kecuali berhubungan dengan sesuatu yang mereka peduli. Rupanya, minuman kesukaan kita akan berkurang kualitasnya gara-gara perubahan iklim.
Bagaimana perubahan iklim memengaruhi produksi teh?
Perubahan iklim memengaruhi setiap kawasan di Bumi dengan cara yang berbeda. Pengaruhnya terhadap hasil teh di seluruh dunia dapat dirasakan melalui perubahan tingkat curah hujan, kenaikan suhu, perubahan suhu yang tiba-tiba, perubahan musim-musim yang bertahap, dan hama. Tanaman teh tumbuh subur antara 20 hingga 30 derajat Celcius. Ketika suhu melebihi 35 derajat Celcius, daun baru akan berhenti tumbuh atau tumbuh sangat lambat.
Bagaimana agar industri teh berkelanjutan?
"Keberlanjutan sektor teh bukan lagi hanya soal ekonomi tetapi juga mempertimbangkan kesejahteraan semua pemangku kepentingan," ujar Madhav Sarda, tester teh berpengalaman dan direktur pelaksana merek ritel teh terkenal. Melestarikan sumber daya alam dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan menjamin keamanan dan kesehatan minuman menjadi prasyarat kemajuan industri.
Mengapa masa depan industri teh penting
Perubahan iklim berimbas negatif terhadap seluruh rantai pasokan. Fluktuasi kondisi budidaya pun memengaruhi kualitas dan hasil teh. Anehnya, sebagian besar negara penghasil teh menanggapi tantangan tersebut dengan setengah hati. Masa depan industri teh harus ditanggapi serius di seluruh dunia, karena omset tahunan 30 miliar dolar AS diperkirakan akan menyentuh 45 miliar pada akhir tahun 2022.
Bagaimana kebun teh dapat mengurangi degradasi tanah?
Menanggapi kampanye #SaveSoil, Sarda mengatakan, "Karena merupakan monokultur intensif, budidaya teh dipengaruhi oleh ketidakseimbangan struktur dan kualitas tanah. "Pestisida dan pupuk anorganik mencemari tanah sehingga mengurangi kualitas hasil panen. Limbah bahan kimia ke badan air juga dapat mengikis tanah. "Penanaman tumbuh-tumbuhan yang membantu mempertahankan tanah dan nutrisi serta pupuk organik sangat dianjurkan."