Penelitian: Pemeriksaan mata dapat prediksi risiko serangan jantung
Sebuah penelitian mengklaim, pemeriksaan mata non-invasif mungkin dapat memprediksi risiko serangan jantung setelah digabungkan dengan informasi lainnya. Pola pembuluh darah yang terdapat pada citra retina dapat mengindikasikan adanya serangan jantung. Riset tersebut muncul di saat stres dan gaya hidup semakin menambah risiko penyakit jantung dan serangan jantung bahkan di masa muda.
Data dari 500.000 orang digunakan pada penelitian ini
Dalam abstrak yang dipresentasikan pada konferensi tahunan European Society of Human Genetics di Wina, para peneliti menggunakan data dari 500.000 orang untuk menghitung ukuran yang disebut dimensi fraktal. Mereka menggabungkan informasi pola pembuluh darah di retina dengan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan indeks massa tubuh untuk mempelajari orang-orang yang mengalami serangan jantung atau infark miokard (MI).
'Lebih baik dari model-model yang sudah ada'
Ana Villaplana-Velasco, mahasiswa Ph.D. sekaligus penulis mengatakan, "Yang mengejutkan, kami menemukan bahwa model kami mampu mengklasifikasikan peserta dengan risiko MI rendah atau tinggi di UK Biobank lebih baik dibandingkan model lama yang hanya menyertakan data demografis." "Penyempurnaan model kami bahkan lebih tinggi jika kami menambahkan skor yang terkait dengan kecenderungan genetik terkena MI."
Mungkin bisa mendeteksi penyakit lain
Ketua konferensi, Alexandre Reymond mengungkapkan, "Penelitian ini menunjukkan pentingnya pencegahan mulai sekarang dan bagaimana personalisasi kesehatan memberi kita sarana untuk melakukannya." Temuan ini juga dapat mendeteksi penyakit-penyakit lain seperti strok dan retinopati diabetik. Direktur medis di British Heart Foundation, Sir Nilesh Samani, menyatakan, "Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menunjukkan kalau peningkatan ini efektif."
Memprediksi serangan jantung lima tahun sebelumnya
Usia rata-rata serangan jantung adalah 60 tahun dan model ini mencapai kinerja prediktif selama lima tahun sebelum serangan jantung. Mereka percaya pemeriksaan retina sederhana dapat mengidentifikasi orang-orang yang berisiko di masa mendatang. Villaplana-Velasco menyatakan, mereka akan mengulangi pemeriksaan pada pria dan wanita untuk melihat apakah model untuk serangan jantung yang sesuai jenis kelamin menghasilkan peringkat risiko yang lebih akurat.