Peneliti Tiongkok Mengungkap Potensi Hidrogen Untuk Membalikkan Proses Penuaan
Peneliti Tiongkok telah membuat terobosan dalam mengembangkan terapi hidrogen yang berpotensi membalikkan perubahan terkait usia dan mencegah penyakit geriatri. Para ilmuwan merancang perancah implan menggunakan nanoteknologi yang meningkatkan efisiensi pengiriman hidrogen hingga 40.000 kali lipat dibandingkan metode lain, termasuk meminum air yang kaya akan hidrogen atau menghirup gas. Diterbitkan di jurnal Nature Communications, penelitian ini menyoroti pengiriman molekul hidrogen dengan konsentrasi tinggi yang aman dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mendapatkan efek terapeutik.
Bagaimana Hidrogen Membantu Dalam Proses Anti-Penuaan
Hidrogen diketahui bertindak sebagai agen anti-inflamasi, menetralisir radikal beracun yang terkait dengan penuaan. Senyawa ini memiliki efek anti-penuaan universal pada beberapa sel dan jaringan, membantu mereka terus bereplikasi dan tumbuh. He Qianjun dari Shanghai Jiao Tong University, penulis studi tersebut, mengatakan perancah ini pada awalnya dikembangkan untuk memperbaiki kerusakan tulang pada orang dewasa yang lebih tua tetapi berpotensi digunakan untuk kondisi dan penyakit geriatri lainnya, termasuk Alzheimer.
Efek Implan Scaffold Pada Pertumbuhan Tulang
Menurut Qianjun, Implan Scaffold tersebut memiliki "efek signifikan dalam mendorong pertumbuhan tulang dibandingkan dengan Scaffold kosong yang tidak menghasilkan hidrogen." Penuaan, atau penurunan progresif dalam proses biologis seiring bertambahnya usia, merupakan penyebab utama banyak penyakit dan penyakit yang berkaitan dengan usia. Hidrogen dapat "merombak" lingkungan mikro penuaan selama tahap awal peradangan dan memiliki "efek berkelanjutan pada perbaikan tulang di kemudian hari." Implan ini dapat melepaskan hidrogen secara perlahan hingga satu minggu.
Penelitian Ini Telah Diuji Pada Tikus
Implan Scaffold yang dapat ditanamkan bersifat biosafe, menggunakan produk seperti gas hidrogen, metasilikat, dan ion kalsium. Implan Scaffold dibuat dengan menerapkan nanopartikel kalsium disilicide terhidrolisis ke kaca bioaktif berpori. Ini kemudian dilapisi dengan polimer yang dapat terbiodegradasi untuk menunda degradasi atau pelepasan hidrogen dini. Mereka menguji alat tersebut pada tikus dengan kelainan tulang femoralis yang berusia 24 bulan atau setara dengan 70 tahun manusia. Kabarnya, pengobatan jangka panjang membantu memperbaiki kerusakan tulang pada tikus yang lebih tua.
Perkembangan Metode Ini Di Masa Depan Dan Potensi Penerapannya
Tim juga mempertimbangkan untuk membuat perancah dengan periode pelepasan yang lebih lama, yang bisa lebih efektif untuk perbaikan tulang. Qianjun percaya bahwa pasokan hidrogen yang konstan akan menjadi teknologi anti penuaan universal yang dapat mengobati berbagai penyakit terkait penuaan, termasuk mengobati dan mencegah penyakit seperti Alzheimer. Pengembangan lebih lanjut material berperforma tinggi untuk mentransfer hidrogen sangatlah penting, meskipun studi tambahan diperlukan.