Panduan pemotretan prewed agar hasil foto apik dan berkesan
Setelah hari raya, suasana pernikahan biasanya terasa kental bagi mereka yang sudah siap menikah. Kami mengerti bahwa semua orang ingin pernikahan yang sempurna, dan mengabadikan kenangan dalam foto-foto yang tak lekang waktu melalui pemotretan prewedding. Untuk membantu Anda mengabadikan momen kebersamaan yang membahagiakan, kami meminta kiat ahli dari Megha Bhatia, fotografer pernikahan, dan pendiri Israni Photography.
Seperti apa pose pasangan yang ideal?
"Berpose seperti biasa, 'tampilan pertama' pasangan menggambarkan emosi alami dan membuat hasil foto berkesan. Berbagi momen candid dan natural bersama orang yang dicintai tanpa sadar kamera adalah cara terbaik untuk menciptakan kenangan abadi melalui foto," ujar Bhatia. Fotografer juga perlu mengambil foto pra-acara dan mengabadikan momen-momen tanpa menunggu saat yang tepat. "Ingatlah untuk mencurahkan isi hati."
Tema warna untuk pasangan
"Pasangan harus selalu memilih pakaian berwarna minimalis, dan warna yang sesuai dengan tema acara. Anda bisa mencoba pakaian berwarna serasi," saran Bhatia. Pemilihan pakaian yang tepat sama pentingnya dengan warna yang serasi. Pasangan sebaiknya berpakaian untuk melengkapi penampilan satu sama lain, dan warna harus menonjol dari latar belakang. Pilih pakaian yang bisa Anda kenakan tanpa repot.
Memilih lokasi yang tepat
Sebelum menentukan pakaian, tentukan dahulu lokasi pemotretan. Tempat-tempat populer dan bercuaca cerah menjadi spot pemotretan yang paling digemari. "Riset dan pemahaman tentang lokasi itu penting. Rencanakan rencana perjalanan dengan baik dan cobalah menghindari lokasi yang jauh dari rumah/hotel," Bhatia menganjurkan. Selalu pastikan Anda sudah mendapatkan izin untuk pengambilan gambar di lokasi mana pun demi menghindari masalah dengan pihak berwenang.
Cara tampil sempurna di foto
Jangan ragu untuk melihat langsung ke kamera dalam beberapa pose. Anda bisa berputar untuk mendapatkan jepretan yang bagus. Gunakan jasa stylist dan minta saran mereka untuk menghindari kebingungan selama pemotretan. "Nikmati momen, jangan berpura-pura atau terlalu sadar kamera. Berposelah seperti tidak ada orang yang melihat. Semakin realistis, semakin candid fotonya," beber Bhatia.
Waktu pemotretan terbaik
"Pagi hari dan saat matahari terbenam merupakan momen terbaik untuk mengabadikan skenario yang indah, kami menyebutnya golden hour," jelas Bhatia. "Hindari memotret dalam cahaya terang karena akan sangat melelahkan. Gunakan cahaya alami daripada sumber cahaya tambahan." "Jangan menunggu atau pergi terlalu awal jika Anda berencana mengambil latar matahari terbit atau terbenam. Jangan lupa juga menyertakan lingkungan sekitar."