Konsentrator oksigen: Cara membeli dan menggunakannya di rumah
Dengan gelombang kedua COVID-19 yang mendatangkan malapetaka bagi sistem pelayanan kesehatan, kini pasien bergejala perlu mengandalkan sejumlah peralatan medis di rumah. Salah satu alat tersebut adalah konsentrator oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi pasien ketika kadar oksigen darah (SpO2) mereka turun di bawah 94%. Berikut beberapa kiat tentang cara memilih dan menggunakan konsentrator yang sesuai.
Konsentrator oksigen ideal untuk pasien dengan saturasi antara 90-94%
Jika kadar oksigen pasien berkisar antara 90-94%, mereka dapat memperoleh manfaat dari konsentrator. Para ahli kesehatan juga menyarankan bahwa pasien dengan tingkat saturasi sekitar 87% agar dioksidasi dengan bantuan konsentrator di rumah. Namun, jika angkanya turun lebih jauh, pasien harus dialihkan ke tabung oksigen atau suplai oksigen cair medis di rumah sakit.
Inilah yang perlu Anda ketahui sebelum membeli/menyewa konsentrator
Konsentrator oksigen memiliki dua jenis: konsentrator alir kontinu (continuous flow) dan denyut nadi (pulse dose). Disarankan untuk memilih alat berdasarkan pendapat dokter Anda. Konsentrator oksigen dengan kapasitas 3-5 LPM cocok untuk sebagian besar pasien yang menjalani perawatan di rumah. Harga konsentrator bergantung pada produsennya dan dapat dijual dengan harga antara Rp7 juta hingga Rp40 juta.
Begini cara menyiapkan konsentrator untuk pemakaian
Letakkan konsentrator dengan jarak satu kaki dari tempat tidur atau objek lain yang menghalangi. Masukkan air yang disuling atau disaring dalam botol humidifikasi (jika ada humidifier). Berikutnya, pasang penutup botol ke saluran keluar di konsentrator oksigen Anda. Pasang dan kencangkan tabung oksigen ke botol humidifikasi atau adaptor oksigen. Nyalakan konsentrator 15 menit sebelum pemakaian.
Setelah menghubungkan konsentrator, inilah yang perlu Anda lakukan
Setelah menyalakan konsentrator, sesuaikan tingkat LPM yang dibutuhkan dengan menanyakan kepada dokter Anda. Berikutnya, kencangkan masker di area mulut dan hidung pasien. Pastikan tidak ada celah di tepian masker. Jika konsentrator menyertakan kanula, arahkan ke lubang hidung dengan memasukkan masing-masing prong kanula ke dalam lubang hidung.