5 novel yang menimbulkan skandal dan huru-hara
Apa ceritanya
Sastra merupakan penggambaran kehidupan, dan bagi sebagian besar orang dunia nyata tidak seindah itu.
Tetap saja, banyak penulis dan penyair yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan hidup.
Sebagian penulis menghadirkan kerasnya kenyataan dan melepas topeng dunia. Karya-karya yang dikritik membuat mereka menjadi penulis abadi.
Berikut deretan novel yang menimbulkan skandal dan huru-hara.
#1
'The Satanic Verses' karya Salman Rushdie
Novel ini membuat gempar komunitas Muslim karena beberapa referensi yang dianggap menghujat.
Pakistan melarang buku tersebut pada November 1988, dan ribuan orang memprotes Rushdie serta bukunya di Islamabad.
Pemimpin Tertinggi Iran saat itu, Khomeini, mengeluarkan fatwa yang menyerukan kematian Rushdie dan penerbit bukunya.
Impor buku itu pun dilarang di sejumlah negara. Para demonstran di Inggris ramai-ramai membakar buku ini.
#2
'Lolita' karya Vladimir Nabokov
Novel pendek ini dilarang di berbagai negara lantaran menggambarkan hubungan seksual antara sang narator paruh baya dan anak tirinya yang berusia 12 tahun.
Gara-gara isinya, Nabokov harus berjuang menemukan penerbit novel itu pada tahun 50-an.
Usahanya membuat pembaca memahami cerita dari perspektif pedofil sosiopat itu akhirnya berhasil, dan dia bahkan dibuat resah dengan efeknya.
#3
'The Country Girls' karya Edna O'Brien
Meskipun populer dan diakui para kritik, novel ini tidak diterima dengan baik di negara asal penulisnya, Irlandia.
Alasannya? Kejujuran O'Brien yang membahas seksualitas wanita muda pada tahun 1960!
Gereja mengklaim buku itu harus dilarang lantaran topik seksualitas perempuan yang eksplisit di dalamnya.
Pastor paroki keluarga penulis membakar tiga eksemplar novel tersebut di depan umum. O'Brien sendiri menerima serangkaian surat tanpa nama yang berisi ujaran kebencian.
#4
'The Catcher in the Rye' karya JD Salinger
Salah satu buku yang paling disensor di Amerika Serikat, The Catcher in the Rye membuat geger saat perilisannya.
Yang menjadi kecaman ialah penggunaan bahasa vulgar oleh tokoh protagonis muda.
Alasan lain meliputi pelecehan seksual, penghujatan, dan anjuran memberontak.
Pelarangan tersebut menyebabkan efek Streisand dan orang yang ingin membaca novel itu malah bertambah banyak.
#5
'Ulysses' karya James Joyce
Penerbitan novel ini dilarang pada tahun 1922 di Amerika Serikat dan Inggris karena isinya yang konon cabul.
Badan-badan sensor di Amerika keberatan dengan bagian yang menggambarkan masturbasi dan fantasi seksual.
Novel itu juga dilarang sebelum perilisannya karena dianggap sebagai karya yang menyimpang.
Isinya pun menghujat, sebab ada karakter yang mengejek ritual Gereja Katolik.