Elon Musk puncaki daftar orang terkaya versi Hurun, Ambani urutan kedelapan
Dalam daftar orang terkaya dunia yang dirilis oleh Hurun pada Selasa, Mukesh Ambani menempati peringkat kedelapan, sementara CEO Tesla Elon Musk berada di urutan teratas. Daftar ini mencakup 3.228 miliarder dari 68 negara. Hari Sabtu lalu, Bloomberg Billionaires Index melaporkan bahwa pada tahun 2020, kekayaan Ambani bertambah hingga 83 miliar dolar. Dia juga menjadi orang terkaya di benua Asia karena Zhong Shanshan dari Tiongkok baru saja rugi 22 miliar dolar pekan lalu.
Kekayaan tahunan Musk meningkat 328 persen
Ambani merupakan satu-satunya orang India yang masuk sepuluh besar daftar ini. Adapun kekayaan tahunan Musk meningkat 328 persen sehingga menempatkannya di posisi teratas. Harta CEO SpaceX tersebut ditaksir mencapai 197 miliar dolar. Daftar ini mencantumkan CEO Amazon Jeff Bezos ($189 miliar) di posisi kedua, Pemuka Microsoft Bill Gates ($110 miliar) di peringkat keempat, dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg ($101 miliar) di tempat kelima.
Di tahun 2020, miliarder dunia menghimpun kekayaan setara PDB Jerman
Kini India memiliki 209 orang miliarder, 177 di antaranya tinggal di negara tersebut. Mumbai sendiri dihuni 60 miliarder. Sementara itu, 40 miliarder bertempat tinggal di Delhi, sedangkan 22 orang lainnya berada di Bengaluru. Daftar ini mengungkapkan harta para miliarder bertambah 3,5 triliun dolar di tahun lalu, sehingga sekarang berjumlah $14,7 triliun. Penambahan itu sama dengan produk domestik bruto Jerman, sementara total kekayaan para miliarder kini setara dengan penghasilan negara Tiongkok.
Lima puluh miliarder baru muncul dari India pada 2020
Orang-orang India lain dalam daftar ini termasuk Gautam Adani (peringkat 48), Shiv Nadar beserta keluarga (peringkat 58), Lakshmi Narayan Mittal (peringkat 104), dan Cyrus Poonawalla (peringkat 113). Ini merupakan edisi kesepuluh dari Hurun List. Daftar tersebut menyatakan bahwa 421 orang menjadi miliarder di tahun 2020, yaitu rata-rata delapan miliarder baru per pekannya. Dari India sendiri ada 50 miliarder baru yang ditambahkan tahun lalu.
Pimpinan riset mengatakan para miliarder kurang aktif dalam kegiatan filantropi
Lonjakan ini merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir, sebagian besarnya disebabkan oleh pandemi. Dari miliarder yang masuk daftar, harta 2.312 orang naik, 635 orang turun, dan 32 miliarder meninggal dunia. Sementara, pimpinan riset dari Hurun Report Rupert Hoogewerf (di foto) menuturkan bahwa miliarder masih kurang aktif dalam kegiatan amal, pasalnya kecepatan mereka menghasilkan uang tidak sebanding dengan yang disumbangkan.