#HealthBytes: Lima mitos umum tentang susu
Kita semua sudah minum susu sejak kita lahir. Ini adalah salah satu minuman yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Dulu, minum susu itu sederhana. Tapi sekarang, dengan banyaknya perusahaan susu, menu mereka yang tiada habisnya, dan begitu banyak varian susu, segalanya menjadi sedikit rumit. Di sini, kami memecahkan lima mitos umum tentang minum susu.
Mitos: Susu memberi Anda tulang yang kuat
Keyakinan yang sudah lama dipegang tentang susu (dan produk susu, secara umum) adalah bahwa susu memperkuat tulang kita. Tapi sains tidak setuju. Dalam studi Harvard skala besar terhadap 72.000 wanita, ditemukan bahwa minum susu tidak membantu mencegah patah tulang atau osteoporosis di antara para partisipan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa minum susu juga dapat meningkatkan peluang Anda untuk mengalami patah tulang.
Mitos: Susu adalah makanan lengkap
Meskipun susu cukup padat nutrisi, susu tetap tidak dapat menggantikan makanan utuh. Meskipun kaya akan beberapa nutrisi seperti protein, vitamin A dan B12, riboflavin, kalsium, fosfor, zinc, magnesium dan kalium, susu masih kekurangan beberapa nutrisi penting seperti Vitamin C dan zat besi. Dengan demikian, meminum susu sebagai pengganti makanan biasa dapat menyebabkan kekurangan zat besi atau kekurangan kalori.
Mitos: Minum susu membantu menurunkan berat badan
Perusahaan susu dan iklan mereka yang tidak bertanggung jawab mungkin menipu Anda untuk percaya bahwa susu baik untuk menurunkan berat badan (atau apa saja), tetapi penelitian tidak mendukung klaim mereka. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi susu dan pengendalian berat badan. Faktanya, satu penelitian besar menemukan bahwa produk susu bahkan dapat menyebabkan penambahan berat badan, seiring waktu.
Mitos: Semua anak membutuhkan susu; Susu meningkatkan kesehatan jantung
Susu untuk anak-anak: Tentu, bayi perlu diberi ASI/susu formula saat lahir, tetapi tidak ada bukti bahwa konsumsi susu mereka harus terus berlanjut hingga masa kanak-kanak agar mereka sehat. Kesehatan jantung: Susu dan produk susu lainnya mengandung lemak jenuh dan kolesterol makanan, yang diketahui meningkatkan (dan tidak mengurangi) risiko penyakit jantung.