Mitos kuliner Roma terbongkar
Roma, sebuah kota yang berakar kuat dalam sejarah, terkenal tidak hanya karena reruntuhan kuno dan mahakarya seninya, tetapi juga sebagai surga bagi para penggemar kuliner. Namun, banyak wisatawan datang dengan kesalahpahaman mengenai apa yang dimaksud dengan masakan asli Roma. Panduan ini didedikasikan untuk menghilangkan mitos kuliner yang lazim dan mengarahkan Anda menuju kelezatan tradisi kuliner Roma yang sesungguhnya.
Etiket espresso di Roma
Pengunjung sering berpikir bahwa orang Italia meminum espresso mereka kapan saja sepanjang hari. Meskipun benar bahwa kopi adalah minuman favorit di sini, memesan cappuccino setelah jam 11 pagi mungkin akan membuat orang di sekitar Anda terkejut. Orang Roma biasanya menikmati kopi susu di pagi hari dan mengonsumsi espresso atau caffe normale setelah makan siang atau makan malam karena sifat pencernaannya.
Persepsi pizza
Mitos bahwa semua pizza Italia mirip dengan pizza Amerika berkulit tebal sangat jauh dari kebenaran jika berbicara tentang Roma. Pizza Roma memiliki tekstur yang tipis dan renyah, hampir seperti kerupuk. Hidangan ini dipanggang dengan cepat pada suhu tinggi, menghasilkan bagian alas ringan yang sempurna untuk topping sederhana namun beraroma seperti tomat, mozzarella, basil (pizza Margherita), atau hanya minyak zaitun dan rosemary (pizza bianca).
Pedoman Gelato
Banyak yang percaya gelato yang lebih cerah berarti rasa yang lebih enak. Namun, di Roma, kenyataannya berbeda. Gelato asli mengutamakan bahan-bahan alami dibandingkan pewarna atau perasa buatan. Carilah gelateria yang warna gelatonya kalem. Ini biasanya berarti produk tersebut dibuat dengan buah-buahan asli dan bahan-bahan alami, yang menandakan kualitas. Di Roma, keaslian gelato ini adalah tanda keunggulan yang sesungguhnya.