Menjelajahi Spesies Burung Yang Rentan Dan Terancam Punah Di India
India, dengan keanekaragaman hayatinya yang kaya, merupakan tempat perlindungan bagi banyak spesies burung. Namun, di samping kekayaan alam ini, terdapat juga ancaman hilangnya habitat, perubahan iklim, polusi, dan perburuan liar. Di antara populasi burung, beberapa spesies diklasifikasikan sebagai rentan dan terancam punah, menurut Badan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Burung-burung ini menghadapi tantangan besar yang membahayakan kelangsungan hidup mereka.
Great Indian Bustard
Dahulu dianggap sebagai penantang gelar bergengsi sebagai burung nasional India, Great Indian Bustard (GIB) kini berjuang untuk bertahan hidup. Burung ini kini terancam punah, dengan hanya tersisa kurang dari 150 ekor dalam populasi yang terfragmentasi di Rajasthan, Gujarat, Maharashtra, Karnataka, dan Andhra Pradesh. Ancaman utama mencakup hilangnya habitat akibat perluasan pertanian dan proyek pembangunan, ditambah dengan perburuan dan tabrakan dengan kabel listrik.
Burung Hering India
Burung hering yang pernah menjadi salah satu burung pemakan bangkai paling melimpah di wilayah India, kini populasi burung nasar anjlok dalam beberapa dekade terakhir akibat meluasnya penggunaan obat hewan diklofenak. Obat tersebut, bila dikonsumsi oleh burung nasar yang memakan ternak yang telah diberi obat tersebut, menyebabkan konsekuensi kesehatan yang parah. Upaya konservasi, seperti program penangkaran dan pelarangan diklofenak, bertujuan untuk menghentikan penurunan tersebut. Namun pemulihan ini masih berjalan lambat.
Forest Owlett
Satwa endemik di India tengah, Forest Owlett hanya ditemukan di lembah Narmada. Burung ini dianggap punah selama lebih dari satu abad hingga ditemukan kembali pada tahun 1997. Namun, spesies ini masih sangat terancam punah karena hilangnya habitat dan degradasi akibat penggundulan hutan dan ekspansi pertanian. Pengetahuan yang terbatas mengenai ekologi dan kebutuhan habitatnya semakin mempersulit upaya konservasi.
Bangau Perut Putih
Berada di hutan India, Bhutan, dan Myanmar, burung ini tumbuh subur di kaki bukit Himalaya, mengandalkan sungai yang luas dan berarus deras untuk mendapatkan makanannya. Dengan kelincahannya yang luar biasa, burung ini dengan cekatan menangkap ikan di arus yang deras, sebuah perilaku unik yang hanya dimiliki oleh spesies bangau. Namun, perambahan yang dilakukan manusia, berkurangnya pasokan ikan, dan penambangan pasir menimbulkan ancaman yang signifikan, menyebabkan kesusahan dan mempercepat penurunan populasi mereka.
Kalkun-Padang Benggala
Spesies ini pernah tumbuh subur di padang rumput di India utara dan timur laut, khususnya di negara bagian seperti Assam, Uttar Pradesh, Bihar, dan Benggala Barat. Namun, urbanisasi yang pesat, intensifikasi pertanian, dan industrialisasi telah secara drastis mengurangi habitat yang cocok bagi Bengal Florican atau Kalkun-Padang Benggala. Saat ini, populasi yang terfragmentasi ditemukan di padang rumput terpencil di Taman Nasional Kaziranga di Assam dan Taman Nasional Manas di Assam dan Bhutan.