Mengenal defisiensi vitamin B: Penyebab, gejala, dan penanganan
Vitamin B mencakup delapan nutrisi penting yang memiliki peran unik dalam kesehatan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Berbagai jenis vitamin B larut dalam air dan tidak dapat disimpan dalam tubuh, sehingga Anda perlu mengonsumsinya secara teratur untuk mencegah kekurangan. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, kelemahan, depresi, demensia, dan kesulitan menjaga keseimbangan.
Apa yang dimaksud dengan defisiensi vitamin B?
Kekurangan vitamin B dalam tubuh terjadi ketika seseorang tidak memasukkan makanan yang kaya vitamin B ke dalam menu makanannya atau menderita kondisi kesehatan tertentu. Vitamin B memperbaiki kesehatan saraf, mendorong reaksi kimia dalam tubuh, dan membantu produksi DNA. Ada delapan jenis vitamin dalam vitamin B termasuk riboflavin, tiamin, asam pantotenat, piridoksin B6, niasin, kobalamin, biotin, dan folat.
Gejala-gejala defisiensi vitamin B
Kekurangan vitamin B dapat memengaruhi fungsi sistem peredaran darah dan saraf jika tidak diobati sejak dini. Kondisi ini juga dapat menyebabkan anemia megaloblastik, demensia, depresi, paranoid, dan perubahan perilaku lainnya pada tahap selanjutnya. Gejala yang paling umum dari kondisi ini termasuk kelelahan, kelemahan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sembelit, masalah keseimbangan, kebingungan, daya ingat yang buruk, dan rasa sakit pada bagian yang keras atau mulut.
Penyebab defisiensi vitamin B
Anda lebih mungkin menderita kekurangan vitamin B jika Anda menderita maag atrofi, yaitu penipisan dinding lambung. Hal ini juga dapat terjadi jika seseorang menderita anemia pernisiosa dan kondisi lain yang memengaruhi usus kecil, seperti pertumbuhan bakteri, parasit, penyakit celiac, dan penyakit Crohn. Minum alkohol berlebihan atau mengalami lidah bengkak dan meradang juga dapat memicu defisiensi.
Makanan-makanan yang sebaiknya dikonsumsi
Vitamin B biasanya ditemukan dalam olahan susu dan daging. Jika menjalani pola makan vegan, Anda berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan vitamin B. Anda harus memasukkan makanan seperti telur, keju, susu, sereal sarapan bervitamin, ikan, daging, makanan laut, sayuran hijau, kacang-kacangan, ragi nutrisi, dan biji-bijian ke dalam makanan Anda untuk mencegah kekurangan vitamin ini dalam tubuh.
Bagaimana cara mendiagnosis dan menanganinya?
Kekurangan vitamin B dapat didiagnosis setelah melakukan uji hitung darah lengkap. Jika jumlah vitamin B dalam darah kurang dari 150 per mililiter, maka orang tersebut menderita kekurangan vitamin B. Selain memasukkan makanan kaya vitamin B ke dalam menu makanan dapat membantu, penyedia layanan kesehatan juga dapat menyarankan suntikan intramuskular, obat oral, semprotan hidung, dan gel hidung untuk pengobatan.