Bagaimana mengonsumsi serangga dapat membantu menyelamatkan planet ini
Kita biasanya menganggap hewan dan tumbuhan sebagai sumber protein utama kita, tapi ada sumber lain yang belum begitu populer: serangga. Memikirkan memakan serangga yang berlarian di tanah atau terbang di dekat telinga kita mungkin terasa aneh, tapi bagaimana jika kita mengungkapkan bahwa makanan ini dapat memainkan peran penting dalam melestarikan planet kita?
Protein serangga vs protein daging
Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa serangga menyediakan antara 9,96 hingga 35,2 gram protein per 100 gram, sementara daging hanya menawarkan 16,8 hingga 20,6 gram. Beberapa serangga yang paling populer dikonsumsi orang adalah jangkrik, beberapa jenis semut, dan ulat, sebagian besar karena kandungan kalori dan proteinnya yang tinggi.
Manfaat lingkungan dari memakan serangga
Rata-rata, sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara dan memproduksi serangga jauh lebih sedikit daripada daging hewani. Memelihara serangga membutuhkan sumber daya yang jauh lebih sedikit daripada ternak konvensional. Serangga juga mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca dan membutuhkan lebih sedikit lahan. Dengan tantangan global seperti perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, beralih dari daging ke serangga dapat menjadi langkah praktis menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Ketersediaan protein akan menyusut seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk
Pada tahun 2050, populasi bumi diperkirakan akan mencapai 10 miliar, meningkat 3 miliar dari tahun 2010. Dengan demikian, permintaan akan protein akan melampaui apa yang dapat kita hasilkan. Tanpa protein, tubuh kita tidak dapat memproduksi asam amino esensial yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Untuk memastikan kelangsungan hidup jangka panjang, kita harus secara bersamaan meningkatkan produksi pangan dan mengurangi emisi karbon. Serangga menawarkan solusi yang menjanjikan di sini.
Menuju masa depan protein yang berkelanjutan
Sebuah tim peneliti dari University of Illinois-Champaign mengusulkan mealworm sebagai solusi untuk masa depan protein yang berkelanjutan. Mengganti sumber tradisional seperti kambing dan ayam dengan serangga ini menawarkan lebih dari sekadar nutrisi. Dengan dunia yang menghadapi tantangan yang lebih besar dalam memproduksi makanan untuk populasi yang terus meningkat, mengonsumsi serangga dapat menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Anda mengatakan 'yuck', mereka mengatakan 'yum'
Manusia telah memakan serangga sejak lama, dan hal ini masih terjadi hingga saat ini. Lebih dari dua miliar orang, lebih dari seperempat populasi global, memakan serangga, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Menurut University of Illinois-Champaign, serangga memberikan solusi yang menjanjikan dalam memerangi kelaparan dan kekurangan gizi. Serangga berlimpah, bergizi, dan ramah lingkungan untuk diproduksi.