Memahami facekini: Tren perawatan kulit yang melanda Tiongkok di tengah meningkatnya suhu udara
Dengan suhu yang meningkat di atas 35 derajat Celcius, banyak orang di Beijing dan daerah lain di Cina mengikuti tren baru - facekini. Facekini pada dasarnya adalah masker penuh dengan lubang untuk mata dan hidung pemakainya. Facekini dengan cepat mendapatkan popularitas di negara ini karena semakin banyak orang yang menggunakannya untuk melindungi diri mereka dari sinar UV yang berbahaya.
Apa yang dimaksud dengan tren 'facekini'?
Facekini, masker wajah penuh yang terbuat dari kain yang tahan terhadap sinar ultraviolet dan dimaksudkan untuk melindungi pemakainya dari sinar matahari yang merusak, adalah tren perawatan kulit atau fesyen terbaru yang melanda ibu kota Tiongkok. Para penggemar perawatan kulit di Beijing meningkatkan penggunaan tabir surya mereka dengan mengadopsi tren yang inovatif dan mutakhir untuk melindungi kulit mereka dari teriknya sinar matahari.
Perlindungan tingkat tertinggi
Baik penduduk setempat maupun pengunjung mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri mereka dari sinar matahari. Untuk mencegah sengatan panas, orang-orang menggunakan berbagai macam penutup dan membawa kipas angin portabel. Beberapa topi memiliki kipas bawaan untuk memberikan pendinginan tambahan. Masker facekini hadir dengan lengan terpisah untuk menutupi lengan, topi bertepi lebar, dan jaket ringan yang terbuat dari kain tahan ultraviolet.
Facekini pertama kali menjadi populer pada tahun 2000-an
Facekini pertama kali menjadi populer di Tiongkok pada awal tahun 2000-an, terutama di daerah pesisir seperti Qingdao. Para wanita yang lebih tua adalah yang pertama kali mengadopsinya. Idenya adalah untuk mempertahankan warna kulit mereka yang putih, yang secara adat dianggap sebagai tanda kecantikan dalam budaya Tiongkok. Facekini mencegah tanning dan bintik-bintik matahari, sehingga membantu mereka mempertahankan warna kulit.
Penjualan produk perlindungan dari sinar matahari meningkat
"Dibandingkan dengan sebelum pandemi, dua atau tiga tahun yang lalu, tahun ini jauh, jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Volume penjualan jelas meningkat pesat tahun ini," ujar Wang seperti dikutip oleh The Guardian. Wang bekerja di sebuah toko yang menjual topi. Karena wanita Asia Timur lebih menyukai kulit yang putih, produk perlindungan matahari juga banyak digunakan di negara-negara terdekat seperti Korea Selatan.
Penggunaan facekini dalam jangka panjang dapat menyebabkan ruam, kata para ahli
Tren ini tidak diragukan lagi hadir sebagai pengingat akan pentingnya melindungi kulit kita dari sinar UV yang berbahaya. Meskipun konsep ini tampak menarik bagi banyak orang, para ahli menyarankan untuk berhati-hati. Menurut mereka, penggunaan facekini secara terus menerus dapat menyebabkan ruam kulit, berkeringat, dan masalah pernapasan. Disarankan untuk menggunakan pendekatan perlindungan sinar matahari yang komprehensif daripada mengandalkan facekini saja.