Ahli ungkap alasan anak-anak muda meninggal karena serangan jantung
Dulunya terjadi pada usia tua, serangan jantung kini lebih sering memengaruhi anak muda. Dari selebritas seperti Sidharth Shukla (40) dan Junaid Shah (28) hingga banyak penggemar fitness, penyakit tersebut telah menyebabkan sejumlah kematian dini. Untuk memahami mengapa anak muda mengalami serangan jantung, kami menghubungi Aakash Bansal, ahli gizi berpengalaman, pendiri, dan pakar kebugaran di FormFit. Berikut informasinya.
Bansal ungkap penyebab di balik serangan jantung pada anak muda
Bansal membeberkan, konsumsi obat penambah performa adalah alasan utama di balik fenomena ini. Banyak anak muda barangkali merasa tertekan oleh teman-teman atau oleh ambisi mereka sendiri untuk menggunakan obat tersebut demi memperbaiki performa kompetitif, menurunkan berat badan, atau membentuk tubuh. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti kerusakan kardiovaskular jangka panjang dan peningkatan risiko kematian terkait jantung," tambahnya.
Ingin tahu siapa yang berisiko? Bansal membuka semuanya
Siapa pun yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung atau berolahraga dengan beban berat yang berlebihan akan berisiko. "Orang yang melakukan latihan intensitas tinggi atau keliru tanpa pengetahuan yang tepat, menderita diabetes atau obesitas, telah menggunakan steroid anabolik untuk hasil yang lebih cepat, memiliki masalah tekanan darah yang sudah ada sebelumnya, baru mulai berolahraga, atau memiliki gaya hidup yang buruk, termasuk yang berisiko," ungkap Bansal.
Berolahraga tanpa pengawasan jadi penyebab utama
"Olahraga sembarangan dapat membuat jantung terbebani. Melakukan terlalu banyak repetisi, berlari tanpa istirahat, dan berolahraga dalam waktu lama dapat menyebabkan serangan jantung. Ini terjadi ketika seseorang belum aktif dan tiba-tiba melakukan aktivitas tanpa mengetahui tingkat kebugarannya." ujar Bansal.
Bansal menyebutkan biang kerok lainnya
Faktor-faktor lain seperti pola makan yang tidak sehat, penyakit bawaan yang tidak diketahui (bisa setelah menderita COVID-19, gaya hidup yang buruk dan kurang tidur), minum alkohol dan merokok secara berlebihan, dan stres atau kesehatan kardiovaskular yang lemah juga dapat menyebabkan serangan jantung pada anak muda." tutur Bansal.
Pakar kebugaran ini menyarankan beberapa tindakan pencegahan
"Saat berolahraga, mulailah dengan perlahan dan jangan langsung melakukan latihan yang intens," ujar Bansal. "Jika Anda berusia di atas 40 tahun dan berencana pergi ke gym, konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan-pemeriksaan yang diperlukan untuk mendeteksi pembekuan darah," tambahnya. Selain itu, "Perhatikan detak jantung Anda saat berolahraga dan sering-seringlah beristirahat di antaranya. Untuk itu, belilah jam tangan pintar," sarannya.
Bansal ungkap langkah-langkah pencegahan yang perlu diperhatikan
Bansal lebih lanjut mengungkapkan, jika kita banyak berkeringat selama sesi kebugaran, jaga agar tubuh tetap terhidrasi. "Jika Anda berkeringat disertai rasa berat di dada, pusing, atau nyeri rahang, berhentilah berolahraga dan kunjungi dokter. Ini bisa menjadi tanda penyakit jantung," ujarnya. "Lakukan program olahraga sesuai tingkat kebugaran dan usia Anda," saran sang ahli.