Mengapa kita perlu mempertimbangkan furnitur yang ramah lingkungan
Furnitur ramah lingkungan menggunakan material yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pembuatan furnitur ramah lingkungan mencakup pengadaan material yang didaur ulang, pemanfaatan manufaktur lokal untuk menghemat transportasi, dan penggunaan material yang meninggalkan sedikit jejak karbon. Untuk memahami berbagai keunggulan furnitur ramah lingkungan, kami berbicara dengan para ahli yang bergerak di bidang ini. Berikut lima alasan mengapa kita perlu mempertimbangkan untuk menggunakan furnitur yang ramah lingkungan.
Mencegah penebangan hutan
Pohon ditebang dalam jumlah besar untuk memasok bahan baku, yaitu kayu, ke industri furnitur. Jika peduli terhadap lingkungan, kita dapat mengambil langkah menuju keberlanjutan dengan memilih furnitur ramah lingkungan. Ashish Aggarwal, MD dari Indo Innovations mengungkapkan, "Furnitur ramah lingkungan memerlukan penggunaan bahan baku dengan cara yang mengurangi dampak terhadap sumber daya alam."
Baik untuk kesehatan
Bahan kimia yang dipakai dalam pembuatan furnitur dapat menyebabkan iritasi, masalah pernapasan, dan perubahan hormonal pada seseorang. Dikutip dari Raghunandan Saraf, pendiri dan CEO Saraf Furniture, dia berpendapat, "Penggunaan bahan kimia dan polusi dapat turun dengan mudah karena semakin banyak orang yang mulai membeli furnitur buatan tangan yang ramah lingkungan. Di sisi lain, hal ini dapat membantu kesehatan masyarakat dan memudahkan hidup mereka,"
Biasanya lebih terjangkau
Hal itu benar. Berlawanan dengan kepercayaan populer, furnitur ramah lingkungan lebih terjangkau daripada furnitur biasa. Salah satu alasan utamanya karena perabot ini terbuat dari bahan daur ulang yang harganya sangat murah bagi produsen. Selain itu, bahan daur ulang memberikan tekstur berbeda pada furnitur dan menambah sentuhan menarik pada hunian Anda. Jadi, rumah berperabotan ramah lingkungan bisa terjangkau dan bergaya.
Berdampak minim terhadap lingkungan
Aggarwal mengemukakan, "Furnitur dengan dampak negatif paling kecil terhadap lingkungan dianggap ramah lingkungan," Furnitur semacam itu bisa terbuat dari kayu daur ulang, kain alami, atau material dari toko barang bekas. Lebih lanjut Aggarwal menambahkan, "Ini juga termasuk furnitur yang diangkut dengan emisi karbon paling sedikit." Proses pembuatannya juga meninggalkan jejak karbon yang minim.
Membantu mengelola limbah
Seperti yang disebutkan sebelumnya, furnitur ramah lingkungan biasanya terbuat dari bahan-bahan daur ulang, sehingga pabrikan tidak perlu memperoleh material baru untuk membuat perabot baru. "Industri furnitur tradisional menghasilkan banyak limbah. Furnitur ramah lingkungan adalah solusinya," ujar Lokendra Singh Ranawat, CEO dan salah satu pendiri WoodenStreet. Keuntungan lain dari furnitur ramah lingkungan adalah mendorong penggunaan kembali dan daur ulang material.