Menelusuri kedalaman kesadaran melalui buku-buku fiksi berikut
Aliran kesadaran adalah mode naratif yang menangkap aliran pikiran dan perasaan yang mengalir melalui pikiran karakter. Teknik ini dipopulerkan oleh penulis awal abad ke-20, termasuk Virginia Woolf, yang karyanya yakni The Waves adalah contoh utamanya. Bagi pembaca yang terpesona dengan gaya introspektif ini, berikut beberapa buku yang menawarkan penyelaman serupa ke dalam seluk-beluk kesadaran manusia.
'Ulysses'
Ulysses karya James Joyce, puncak sastra aliran kesadaran, berlatar di Dublin selama satu hari pada tahun 1904. Buku ini secara rumit memetakan 24 jam dalam kehidupan Stephen Dedalus, Leopold Bloom, dan Molly Bloom. Bahasa yang kompleks dan narasi inovatif Joyce mengundang pembaca ke dalam eksplorasi mendalam tentang pikiran dan emosi manusia, menghadirkan tantangan yang berat namun mencerahkan.
'The Sound and the Fury'
The Sound and the Fury karya William Faulkner adalah narasi yang menggabungkan berbagai perspektif untuk menggambarkan kejatuhan keluarga Compson di Mississippi pada awal abad ke-20. Dengan menggunakan aliran kesadaran, terutama melalui sudut pandang Benjy Compson yang terfragmentasi, novel ini memberikan penyelaman mendalam ke dalam pikiran yang dibentuk oleh waktu, ingatan, dan tragedi. Buku ini menawarkan pembaca pengalaman mengasyikkan tentang lanskap psikologis karakter.
'To the Lighthouse'
To the Lighthouse karya Virginia Woolf menggunakan aliran kesadaran untuk menyelidiki tema-tema seperti persepsi, kehilangan, dan keputusasaan eksistensial. Berkisah seputar liburan keluarga Inggris menjelang Perang Dunia I, Woolf secara rumit menjalin pemikiran dan pengamatan individu. Hal ini menciptakan permadani rumit yang mencerminkan sifat kehidupan yang cepat berlalu, menawarkan kepada pembaca refleksi mendalam tentang keindahannya yang sementara.
'A Visit from the Goon Squad'
A Visit from the Goon Squad karya Jennifer Egan menghadirkan sentuhan unik pada aliran kesadaran melalui cerita yang saling berhubungan. Kisah-kisah ini berlangsung selama beberapa dekade dalam kehidupan berbagai karakter yang terkait dengan Bennie Salazar, mantan punk rocker tua yang menjadi eksekutif musik. Egan bereksperimen dengan bentuk narasi—termasuk bab yang diceritakan seluruhnya melalui slide PowerPoint—untuk mempelajari tema-tema seperti waktu, perubahan, dan penebusan.