5 mitos yoga yang tidak boleh lagi Anda percayai
Praktik yoga yang sudah ada sejak dulu memiliki deretan mitos lama yang masih dipercaya di dunia modern. Dari menyebutnya sebagai aktivitas khusus untuk perempuan hingga mengaitkannya dengan agama tertentu, yoga sering kali menghadirkan kepercayaan-kepercayaan unik. Di sini kami membongkar sekian dari banyak mitos yoga yang seharusnya tidak lagi menghalangi jalan Anda menuju kebugaran. Simak informasi selengkapnya!
Yoga bukan olahraga
Jika mengira Anda tidak akan berkeringat, membakar kalori, dan mengencangkan otot selama sesi yoga, Anda keliru. Yoga merupakan olahraga yang efektif dan telah dilakukan selama lebih dari 5.000 tahun. Bukan hanya fisik, ini bentuk olahraga mental yang menjaga tubuh dan pikiran tetap bugar dan sehat. Aktivitas tersebut menggabungkan peregangan dan penguatan, seperti kebanyakan olahraga lainnya.
Yoga hanya untuk perempuan
Saat pertama kali mendapat momentum di dunia modern, yoga menjadi pilihan populer di kalangan perempuan. Walaupun tidak bisa dimungkiri bahwa lebih banyak perempuan yang menggemari latihan ini, para pria pun mulai menyukai yoga. Kini, ada sejumlah guru yoga pria di seluruh dunia yang melakukan aktivitas ini serta melatih orang lain. Terlepas dari gender, yoga menyambut semua orang dengan terbuka.
Yoga berkaitan dengan agama tertentu
Beberapa pose atau asana yoga memang menyertakan nyanyian dan mantra, tetapi itu hanya karena akarnya di India. Nyanyian dan mantra itu ada terutama untuk menarik perhatian pikiran dan mendorong kebangkitan batin. Alih-alih religius, yoga merupakan aktivitas spiritual yang menghubungkan seseorang dengan kekuatan yang lebih tinggi, kekuatan yang non-sektarian. Karena itu, seseorang dapat dengan sukarela menganut agamanya sendiri saat berlatih yoga.
Yoga masih sama dan tidak ada hal baru untuk dipelajari
Fakta tentang yoga adalah tidak ada satu praktik yang cocok untuk semua. Cara Anda berlatih mungkin sangat berbeda dari orang di sebelah Anda. Selain itu, ada beberapa macam yoga termasuk Hatha, Bikram, Kundalini, Yin, dan sebagainya. Praktik-praktik yoga ini lebih lanjut memiliki banyak asana atau pose. Oleh karena itu, yoga tidaklah sama dan selalu ada hal yang baru untuk dipelajari melaluinya.
Kita harus langsing dan lentur untuk beryoga
Barangkali ini mitos yang paling umum. Kita tidak harus bugar, lentur, atau kurus untuk berlatih yoga karena ini tentang penerimaan diri, dedikasi, dan komitmen untuk mencapai target kebugaran kita. Selain itu, yoga menggunakan meditasi dan latihan pernapasan yang dapat dengan mudah dipelajari dan dilakukan oleh orang dengan bentuk tubuh apa pun. Menjadi lentur adalah hasil dari yoga dan bukan syaratnya.