Mitos-mitos tentang wirausaha yang tidak boleh lagi Anda percayai
Sebagian besar dari kita berpikir untuk memulai bisnis sendiri. Namun, apa yang tidak membuat kami memberikan sayap pada ide dan impian cemerlang kami adalah banyaknya kesalahpahaman yang berkisar seputar wirausaha. Dan dari mana mereka berasal? Nah, kebanyakan dari pengalaman subjektif seseorang yang disajikan sebagai keyakinan umum. Jangan biarkan mitos-mitos berikut menghalangi jalan Anda untuk menjadi pengusaha.
Mitos 1: Pengusaha tidak memiliki kehidupan pribadi
ita sering diberitahu bahwa pengusaha melakukan banyak pengorbanan untuk mencapai impian mereka. Namun, itu tidak sepenuhnya benar. Sementara ya, kebanyakan dari mereka bekerja sepanjang waktu selama fase tertentu dari grafik wirausaha mereka, mereka juga berusaha untuk menjaga keseimbangan hidup dan kerja. Bahkan, mereka tahu kapan harus istirahat untuk mengurangi kelelahan. Mereka lebih percaya pada kerja cerdas daripada kerja keras.
Mitos 2: Pengusaha tidak punya bos
Mitos awam tentang wirausaha ini hanya setengahnya yang benar. Secara teknis, seorang wirausahawan tidak memiliki bos biasa yang duduk di atas kepala mereka, namun, mereka memiliki banyak pihak yang menjadi tanggung jawab mereka. Pengusaha melapor kepada investor mereka dan mereka harus mengirimkan laporan kemajuan bulanan. Bank dan kreditur juga adalah bos mereka, tetapi yang terbesar dari semuanya adalah pelanggan/klien mereka.
Mitos 3: Pengusaha hanya butuh ide bagus untuk memulai
Banyak yang percaya bahwa semua yang diperlukan untuk menjadi pengusaha adalah ide cemerlang. Nah, ini menyesatkan sampai batas tertentu. Bahkan ide yang paling mengganggu pun hanya dapat bertahan dengan perencanaan yang tepat. Seorang pengusaha perlu memikirkan sumber daya seperti keuangan, tenaga kerja, produksi, logistik, dan banyak lagi. Mereka tidak boleh salah dengan semua ini.
Mitos 4: Berhenti adalah sifat pecundang
Steve Jobs pernah mengungkapkan perasaannya saat meninggalkan perusahaannya sendiri. "Saat itu saya tidak melihatnya, tetapi dipecat dari Apple adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Itu membebaskan saya untuk memasuki salah satu periode paling kreatif dalam hidup saya." Oleh karena itu, seorang pengusaha dapat berhenti kapan saja dan tidak membuat mereka menjadi pecundang.
Mitos 5: Pengusaha berbakat sejak lahir, bukan hasil kerja keras
Tidak ada yang menguasai keterampilan atau bakat tertentu ketika mereka dilahirkan. Mereka belajar, memutuskan, dan bergerak selama perjalanan hidup. Kebenarannya di sini adalah bahwa siapa pun dapat menjadi pengusaha kapan saja dalam hidup mereka. Kunal Bahl pernah bekerja di Microsoft sebelum mendirikan Snapdeal , sementara Bill Gates bekerja untuk Bonneville Power Administration sebelum ikut mendirikan Microsoft.