Apa yang dimaksud dengan 'delulu'? Memahami tren Gen Z
"Delulu adalah solulu," frasa yang mungkin pernah Anda temui saat ini mendominasi media sosial. Namun, apa maksudnya? Secara sederhana, "delulu" adalah kependekan dari delusi, dan "solulu" untuk solusi. Jika digabungkan, kata ini merangkum gagasan bahwa "berkhayal adalah solusi untuk semua masalah." Menurut Gen Z, menganut pola pikir khayalan lebih dari sekadar tren; ini adalah cara hidup.
Bagaimana tren ini dimulai?
Meskipun tren ini sangat populer saat ini, kata "delulu" awalnya muncul pada tahun 2014 dalam fandom K-pop sebagai istilah sehari-hari untuk "berkhayal". Istilah ini digunakan untuk menunjukkan pengikut yang sangat ingin menjadi dekat dengan bintang yang mereka sukai. Menyusul kesuksesan #delulu di TikTok, di mana istilah ini mengumpulkan lebih dari 1,3 miliar penayangan, tren ini meluas ke X dan Instagram.
Sebuah kata untuk harapan
"Delulu," sebuah istilah yang lahir dari perpaduan lucu antara "delusi" dan pesona unik "lulu." Dalam fenomena ini, individu membenamkan diri dalam lamunan dan skenario yang fantastis dan terkadang dilebih-lebihkan, yang sering kali berkisar pada selebritas kesayangan, karakter fiksi, atau aspirasi pribadi. Istilah ini membawa anggukan halus pada saat-saat yang tidak praktis yang dapat menanamkan rasa harapan dan inspirasi ke dalam hidup kita.
Menciptakan dunia Anda sendiri
Semuanya bermuara pada menjaga sikap optimis, bekerja keras, dan mendapatkan hasil. Bagi banyak orang, istilah "delulu" berarti hidup secara tak terduga, untuk menciptakan sebuah dunia di mana Anda menceritakan kisah Anda sendiri. Dengan kata lain, bayangkan diri Anda sukses, biarkan diri Anda sedikit naif, lalu ambil tindakan yang signifikan. Ini adalah cara untuk mencapai tujuan Anda.
Menelusuri istilah
Terlibat dalam "delulu" dapat menjadi bentuk pelarian, yang memungkinkan seseorang untuk sejenak melepaskan diri dari tekanan realitas. Tren ini sering kali bersifat ringan dan lucu, dengan para peserta yang mengakui sifat menyenangkan dari fantasi mereka. Hal ini menciptakan suasana yang positif dan inklusif dalam komunitas online. Sementara beberapa orang mempertanyakan gagasan hidup dalam fantasi, yang lain mendukung tren ini karena pandangannya yang positif.