Sejarah kulhad: Menjelajahi dampak budaya dari kulhad di India
Di India, penggunaan gelas tanah liat, atau kulhad, memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Selama beberapa generasi, budaya minuman India telah berakar kuat pada gelas-gelas yang sederhana namun ikonik ini. Kulhad ini memiliki tempat yang menonjol dalam lanskap makanan kaki lima India yang ramai. Dibuat dari tanah liat yang kaya akan nutrisi, cangkir-cangkir ini dibentuk dan dibakar di dalam tungku pembakaran, menambahkan rasa unik tanah pada minuman dan juga memberikan manfaat kesehatan.
Kulhad diadopsi karena rasa tanahnya
Penggunaan kulhad dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno, di mana kulhad digunakan untuk menyajikan minuman, terutama selama festival dan upacara keagamaan. Tanah liat berpori memberikan rasa tanah yang khas pada minuman, menambah kekayaan nuansa pada rasanya. Karakteristik unik ini telah berkontribusi pada preferensi yang luas untuk kulhad dalam menyajikan minuman tradisional India.
Alternatif berkelanjutan untuk gelas plastik
Kulhad adalah pengganti ramah lingkungan populer untuk plastik sekali pakai dalam hal menikmati minuman seperti teh, kopi, dan susu. Tidak seperti gelas plastik, kulhad sepenuhnya dapat dikomposkan dan tidak menimbulkan risiko lingkungan saat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau lautan. Gelas kertas, yang terbuat dari bubur kayu dengan sedikit lapisan plastik, juga sering berakhir di tempat pembuangan sampah karena daur ulang yang tidak tepat. Menyadari potensi manfaat lingkungan, beberapa negara bagian India merangkul penggunaan kulhad sebagai bagian dari inisiatif resmi.
Menggunakan kulhad memiliki manfaat kesehatan
Meminum minuman dari kulhad memberikan banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah infeksi, gas, dan keasaman. Sifat kulhad yang sekali pakai dan ramah lingkungan menghilangkan risiko infeksi yang disebabkan oleh gelas atau cangkir plastik yang tidak bersih. Sifat alkalinnya membantu mencegah produksi asam yang berlebihan di dalam perut, sehingga mengurangi masalah pencernaan. Selain itu, tidak seperti gelas busa dan gelas plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya, kulhad bebas dari bahan kimia dan aman untuk dikonsumsi.
Kulhad juga memiliki beberapa keterbatasan
Terlepas dari manfaatnya yang ramah lingkungan dan kesehatan, kulhad memiliki beberapa kekurangan. Kulhad dapat menyerap cairan karena sifat tanah liat yang berpori, yang dapat diatasi dengan merendamnya dalam air sebelum digunakan. Kulhad juga rapuh, lebih berat, dan membutuhkan lebih banyak ruang penyimpanan, sehingga membuat logistik dan penyimpanan menjadi mahal. Kulhad biasanya dibuat dari daerah dengan kadar logam berat yang rendah seperti timbal dan kadmium. Namun, bisa jadi tidak selalu memungkinkan untuk memeriksa sumber pot dan memastikan keamanannya.
Budaya Kulhad saat ini
Konsep kulhad telah melampaui sudut-sudut jalan, dengan kafe dan restoran yang mengadopsi kulhad sebagai simbol dari tempat makan yang berkelanjutan. Selain itu, kulhad tidak hanya terbatas pada penyajian minuman saat ini, tetapi juga makanan seperti momo atau pizza. Kulhad, yang dikenal memberikan esensi atau rasa tanah, dipercaya dapat meningkatkan cita rasa makanan yang disajikan di dalamnya. Sementara beberapa orang berpikir bahwa hal ini merusak cita rasa makanan, yang lainnya justru ingin bereksperimen.