Cegah gula darah dan kerusakan sel dengan terong
Dikenal juga sebagai Solanum melongena, terong memiliki daging putih berisi yang teksturnya menjadi creamy setelah dimasak. Walaupun banyak yang menganggap kulitnya mengganggu, kulit terong sepenuhnya bisa dimakan. Para penganut vegan kerap mempromosikan terong agar dikonsumsi sebagai pengganti daging. Terong hadir dalam berbagai warna, bentuk, dan ukuran, tetapi yang paling umum adalah yang berkulit ungu tua.
Begini kata ahli
Tahukah Anda bahwa kentang, tomat, dan terong itu sebangsa dan termasuk genus yang sama bernama Solanum? Terong kaya akan berbagai fitonutrien seperti flavonoid, alkaloid, asam fenolik, dan saponin. Fitonutrien yang disebutkan di atas memberikan khasiat antioksidan, anti-peradangan, anti-diabetes, anti-depresan, anti-infeksi, dan anti-kanker. Namun, proses memasak dan pencernaan dapat mengubah bioavailabilitas (ketersediaan hayati) senyawa-senyawa kimia yang menyehatkan itu di dalam tubuh.
Informasi gizi
Terong mengandung jumlah potasium dan serat yang memadai tetapi rendah kalori dan lemak. Sayur ini kaya akan vitamin A dan C, yang melindungi sel-sel kita dari kerusakan. Terong juga sarat dengan senyawa nabati alami yang dapat membantu memproses gula bagi para penderita diabetes. Terong mengandung vitamin K dan sejumlah mineral seperti mangan dan folat.
Kegunaan dalam pengobatan
Sayur ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional. Dalam Ayurveda, terong putih dimanfaatkan untuk penyebuhan diabetes, sedangkan akar tanamannya diketahui dapat membantu penderita asma. Asam folat dalam terong sangat penting bagi ibu hamil untuk mencegah cacat lahir. Kekurangan folat menimbulkan berbagai kelainan pada janin maupun ibu.
Baik untuk penderita diabetes
Berkat tingginya kadar serat dan rendahnya karbohidrat larut, terong dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan mengontrol penyerapan glukosa. Fenolik dalam terong menghambat enzim-enzim yang memicu diabetes tipe 2. Studi dari German Institute of Human Nutrition menyimpulkan, konsumsi serat pangan mampu mencegah diabetes. Serat bisa menghambat penyerapan gula sehingga mengendalikan kadar gula darah.
Khasiat anti-kanker
Kulit terong mengandung glikosida solasodine rhamnosyl yang dapat menunjang pengobatan kanker kulit. Sebuah studi yang dipelopori Universitas Queensland menemukan, rata-rata campuran glikosida solasodine terbukti efektif mengobati tumor kulit ganas dan jinak pada manusia. Menurut penelitian laboratorium yang dilakukan pada sel, terong melindungi dari kerusakan DNA yang mengakibatkan kanker, tetapi masih menunggu hasilnya pada manusia.
Cara menyiapkan terong
Untuk mendapatkan semua nutrisi, disarankan agar mengonsumsi terong bersama kulitnya. Potong sayur ini lalu taburkan garam secara merata pada semua potongan dan biarkan selama beberapa saat. Air kehitaman yang keluar dari sayur akan memastikan rasa pahitnya sudah hilang. Bumbu akan termarinasi dan terong menyerap lebih sedikit minyak. Kemudian, kita bisa membakar, memanggang, atau memasaknya.