Cukup berpelukan: Mengetahui manfaat berpelukan bagi kesehatan
Berpelukan adalah bahasa universal yang menunjukkan hubungan, kenyamanan, dan kepedulian. Pelukan sering kali memberikan kepuasan, kasih sayang, atau dukungan yang kita cari. Pelukan yang mendalam menandakan kedekatan, kehangatan, dan kelembutan. Namun, tahukah Anda bahwa manfaatnya lebih dari itu? Manfaatnya lebih dari sekadar gestur fisik, karena dapat menumbuhkan efek positif pada kesehatan emosional, mental, dan fisik seseorang. Mari kita kaji manfaat-manfaat ini.
Menurunkan stres
Peluklah seorang teman atau anggota keluarga Anda ketika dia sedang mengalami masa-masa sulit atau tidak menyenangkan dalam hidupnya. Menghibur seseorang dengan memeluknya dapat membantu mengurangi stres yang dialami orang tersebut. Pelukan memicu pelepasan oksitosin, yang meningkatkan relaksasi, mengurangi stres, dan lebih jauh lagi mengurangi perasaan cemas sehingga menciptakan rasa tenang dan aman.
Dapat membantu melawan berbagai infeksi
Stres membuat kita rentan terhadap virus, tetapi sentuhan dan pelukan memiliki kekuatan untuk memengaruhi respons kekebalan tubuh kita dengan memodulasi hormon seperti oksitosin dan kortisol. Hasilnya, penurunan hormon stres dan munculnya oksitosin meningkatkan reaksi kekebalan tubuh sehingga memperkuat pertahanan tubuh kita terhadap penyakit. Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa berpelukan di tempat tidur dapat melindungi orang dari flu.
Menyehatkan jantung
Sebuah penelitian dari University of North Carolina menemukan bahwa sering berpelukan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Menurut penelitian tersebut, hormon oksitosin mungkin menjadi alasan peningkatan kesehatan para peserta karena mereka memiliki tekanan darah yang lebih rendah setelah menerima pelukan. Lonjakan oksitosin membantu menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi ketegangan pada jantung dan menyehatkan sistem kardiovaskular.
Membantu membuat tidur lebih nyenyak
Pelukan lembut dapat membuat seseorang mengantuk dengan menurunkan kortisol, hormon penting yang mengontrol siklus tidur dan bangun manusia. Kadar kortisol yang lebih rendah juga mengindikasikan berkurangnya stres, yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Insomnia dan pola tidur yang tertunda dan tidak teratur berkaitan dengan tingkat stres yang tinggi. Berpelukan juga menyebabkan produksi oksitosin, hormon yang membuat kita rileks dan membantu kita tertidur dengan lelap.
Meredakan nyeri
Oksitosin tidak hanya memperbaiki suasana hati kita; oksitosin juga memiliki sifat pereda nyeri alami. Berpelukan dapat membantu meringankan ketidaknyamanan fisik dan rasa sakit dengan menstimulasi mekanisme pereda nyeri alami tubuh. Pelepasan oksitosin secara langsung berkaitan dengan mengurangi peradangan, meningkatkan penyembuhan luka, dan membantu kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelukan juga dianggap bermanfaat untuk mengurangi keinginan untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang, alkohol, dan makanan manis.