LG mempertimbangkan untuk meninggalkan bisnis smartphone pada 2021
LG sedang mempertimbangkan untuk keluar dari arena smartphone yang sangat kompetitif. Mantan pembuat ponsel pintar itu sedang mempertimbangkan strategi keluar pada 2021, setelah bisnis ponselnya kehilangan $ 4,5 miliar selama lima tahun terakhir. Perkembangan ini dikonfirmasi melalui email seluruh perusahaan dari CEO LG Kwon Bong-seok. Email tersebut secara halus menyatakan bahwa "semua kemungkinan terbuka" untuk masa depan perangkat smartphone.
CEO mengeluarkan memo untuk mengatasi rumor penutupan
Memo internal ini utamanya dimaksudkan untuk mengatasi rumor penutupan yang beredar di Korea. Memo tersebut meyakinkan karyawan bahwa belum ada yang diputuskan, dan bahwa perusahaan tetap membuka opsi untuk mengatasi "tantangan bisnis seluler" pada tahun 2021. Sementara itu, seorang pejabat LG mengatakan kepada The Korea Herald bahwa perusahaan ini sedang mempertimbangkan semua tindakan yang mungkin dilakukan, termasuk penjualan, penarikan, dan perampingan bisnis smartphone.
Pernyataan email CEO LG Kwon Bong-seok
"LG Electronics telah sampai pada titik di mana sudah waktunya untuk membuat pilihan terbaik dengan menilai secara tenang daya saingnya saat ini dan di masa depan dalam bisnis seluler. Saat ini, semua kemungkinan terbuka dan arah operasi bisnis ditinjau dengan cermat."
Laporan: Hingga 60 persen karyawan dapat dipertahankan
Memo tersebut dilaporkan menjamin bahwa sekitar 60 persen karyawan di bisnis smartphone akan berasimilasi dengan lengan LG lainnya. Nasib 40 persen sisanya tidak jelas. Sulit untuk mengatakan apakah mereka akan dilepaskan atau dipertahankan dalam perangkat seluler yang lebih kecil yang berpotensi berfokus pada flagships. Sony, misalnya, terus mempertahankan tim ponsel cerdasnya terutama untuk tujuan R&D.
VinGroup Vietnam mengincar divisi smartphone LG Amerika Utara
Sementara itu, NewsPim melaporkan bahwa VinGroup Vietnam tertarik pada divisi smartphone LG di Amerika Utara. Perusahaan Vietnam ini memiliki merek smartphone lokal VinSmart. Hal ini berpotensi melibatkan penjualan pusat R&D perusahaan, jaringan penjualan, dan pabrik produksi yang berlokasi di Amerika Latin. Langkah tersebut dapat memberikan akses VinGroup ke pasar AS, di mana LG masih memegang pangsa pasar 13 persen yang substansial.
LG kalah dari Samsung dan persaingan harga rendah dari China
LG belum dapat merebut kembali pangsa pasar dari saingannya pembuat smartphone Korea Samsung. Nilai masuknya merek-merek Cina yang terfokus seperti Xiaomi dan Realme semakin mengikis pangsa pasar LG bahkan di segmen smartphone terjangakau. Perusahaan ini mencoba untuk membuat kagum konsumen dengan smartphone Velvet dan WING, tetapi ternyata langkah ini sudah terlambat.