Temukan harta karun berlabel GI di Himachal Pradesh
Himachal Pradesh, sebuah negara bagian dengan pemandangan dan tradisi yang menakjubkan, telah lama menjadi sumber inspirasi bagi para turis dan penggemar budaya. Selain keindahan alam dan tradisinya, negara bagian di India utara ini dikenal dengan produk-produk pertanian dan kerajinannya yang unik. Lencana Indikasi Geografis (GI) yang didambakan dapat ditemukan pada banyak dari produk-produk luar biasa ini. Simak beberapa di antaranya.
Selendang Kullu
Selendang Kullu terkenal di seluruh dunia karena kualitas dan desainnya. Selendang Kullu secara tradisional bermotif menggunakan warna-warna cerah seperti kuning, hijau, merah, oranye, dan biru di atas dasar hitam, putih, dan coklat atau abu-abu alami. Saat ini, warna-warna pastel menggantikan warna-warna konvensional ini. Angora, Pashmina, wol Yak, wol domba, dan kain pintal tangan digunakan untuk memproduksi selendang Kullu.
Teh Kangra
Teh Kangra terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, aroma yang khas, dan rasa buah. Teh ini memiliki rasa yang sedikit lebih lembut daripada teh Darjeeling. Iklim, topografi dan tanah yang khas, serta kesejukan pegunungan yang tertutup salju di Kangra berkontribusi pada pembuatan teh premium ini. Mayoritas teh Kangra memiliki rasa pedas ringan yang menyenangkan dan aroma hijau dan tumbuhan.
Kala jeera Himachali (jintan hitam)
Salah satu tanaman obat dan rempah-rempah yang paling penting secara ekonomi adalah kala jeera Himachali, atau jintan hitam. Kala jeera, yang biasanya ditemukan tumbuh liar di hutan Himalaya barat laut dan lereng-lereng berumput, tumbuh subur di distrik-distrik pegunungan tinggi termasuk Kinnaur, Kullu, Chamba, Sirmaur, Lahaul-Spiti, dan Shimla yang berada pada ketinggian 1850 hingga 3100 meter.
Chamba rumal (saputangan)
Chamba rumal (saputangan) terutama dibuat dari kain persegi atau persegi panjang (biasanya sutra atau muslin) dalam berbagai ukuran, dengan catatan paling awal di wilayah ini berasal dari abad kedua sebelum masehi. Para ahli dalam seni miniatur umumnya menggambar seni dasar, yang dibedakan oleh garis-garisnya yang halus. Setelah karya seni selesai, kain disulam dengan susah payah dengan jahitan dua sisi.
Lukisan Kangra
Kisah cinta platonis dari Radha dan Krishna menjadi inspirasi utama dari lukisan Kangra. Meskipun banyak bangsawan yang mendukung lukisan Kangra, bentuk seni ini hanya benar-benar mendapatkan popularitas pada masa pemerintahan Maharaja Sansar Chand. Gerakan Bhakti yang populer dan cita-cita kebaktian memunculkan penggambaran kisah-kisah cinta mitologis yang populer di kalangan masyarakat umum pada periode awal.