Cara terukur untuk keluar dari kebiasaan belanja tanpa berpikir panjang
Menghabiskan uang untuk produk yang Anda gunakan sekali dan mendekorasinya di lemari pakaian Anda tidak baik untuk dekorasi rumah Anda. Di dunia yang didorong oleh konsumerisme, Sunakshi Sharma, seorang analis data dan seorang minimalis yang berkomitmen, menerapkan kemampuan analisisnya pada fesyen dan belanja. Di sini dia telah menawarkan strategi praktis untuk mendapatkan kembali kendali dan mendorong pendekatan yang lebih disengaja untuk memperoleh harta benda.
Jangan memeriksa
Membatasi belanja tanpa berpikir panjang dimulai dengan menjauhi tempat-tempat yang menggoda yang dapat menguras rekening bank (atau uang sewa) Anda! Tidak ada yang namanya "Saya hanya melihat-lihat saja, bukan membeli." Tolaklah anggapan "window shopping" atau "hanya melihat-lihat"; alih-alih, terapkan sikap tegas untuk tidak memasuki tempat yang mengundang pembelian impulsif. Dengan menghilangkan lingkungan seperti ini, Anda bisa menghemat uang untuk belanja selama sebulan.
Jadikan kegiatan menggulir media sosial berarti
Di zaman yang didominasi oleh media sosial, terus menerus menelusuri produk yang menarik di platform seperti Instagram dapat memicu pembelian impulsif. Meskipun menghapus aplikasi belanja mungkin terlihat ekstrem, Sunakshi menyarankan pendekatan yang lebih bijaksana. Ikuti laman-laman yang menekankan pada kesengajaan dalam konsumsi, sehingga membantu Anda menahan keinginan untuk berbelanja secara royal. Ini bukan tentang menghindari paparan, tetapi mengelolanya dengan tujuan.
Kepuasan yang nyata = Tidak ada rasa bersalah saat berbelanja
Membedakan antara keinginan dan kebutuhan adalah pendekatan lama, tetapi inilah cara kerjanya! Buatlah dua daftar yang berbeda dan prioritaskan semua kebutuhan Anda terlebih dahulu. Untuk keinginan, terapkan aturan tiga keinginan. Sebarkan keinginan Anda secara bertahap-tiga keinginan dalam satu bulan, dua keinginan di bulan berikutnya, dan seterusnya. Hal ini akan mencegah Anda terburu-buru membeli semuanya sekaligus, dan mendorong pembelian yang terukur.
Tes lakmus untuk keinginan
Tes ini mengevaluasi apakah suatu keinginan layak mendapatkan tempat di daftar Anda. Ini harus sesuai dengan anggaran yang realistis, untuk memastikan stabilitas keuangan. Kaji frekuensi penggunaan selama periode tertentu. Pembelian yang hanya berfungsi satu kali saja tidak akan membenarkan biayanya. Pertimbangkan waktu yang dihabiskan untuk menggunakan barang tersebut; pengeluaran yang boros untuk sebuah aksesori untuk acara singkat tidaklah praktis dan tidak sehat.